Sabtu, 22 Februari 2020

E-Commerce: Pengertian, Komponen, Jenis, Dan Manfaat E-Commerce

Apa itu e-commerce? E-commerce (jual beli elektro) ialah kegiatan pembelian, pemasaran barang maupun jasa, atau pertukaran dana atau data, melalui jaringan elektronik, terutama internet. Secara sederhana e-commerce hanyalah proses pembelian dan penjualan produk dengan cara elektro mirip melalui aplikasi mobile dan koneksi Internet. Ecommerce kian meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir, dan secara perlahan mengantikan toko tradisional(ofline) Pengertian E-Commerce berdasarkan para mahir Beberapa jago pernah menerangkan ihwal apa itu e-commerce diantaranya yakni: 1. Shely Cashman Menurut Shely Cashman E-commerce ialah transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet. 2. McLeod Pearson Menurut McLeod Pearson Perdagangan elektro atau yang disebut juga e-commerce, ialah pelaksanakan proses bisnis dengan memanfaatkan jaringan komunikasi dan komputer. 3. Jony Wong Menurut Jony Wong pemahaman dari electronic commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang / jasa melaIui metode elektronika. 4. Loudon Menurut Loudon pengertian E-Commerce yakni sebuah proses transaksi perdagangan yang dijalankan oleh pembeli dan pedagang secara elektronika dari perusahaan ke perusahaan lain. Dalam transaksi tersebut memakai komputer sebagai perantaranya. 5. Kalakota dan Whinston Menurut Kalakota dan Whinston pengertian E-commerce yakni kegiatan beIanja online dengan memakai jaringan internet dan cara transaksinya melaIui transfer uang secara digital. Menurut Kalakota dan Whinston istilah e-commerce mampu diIihat dari empat perspektif yang berbeda ialah: Jika dilihat dari perspektif komunikasi , Definisi e-commerce yaitu penyediaan barang, jasa, gosip atau pembayaran melalui jaringan komputer atau alat elektronika yang lain. Bila dilihat dari perspektif proses bisnis , pengertian e-commerce adalah aplikasi dari teknoIogi dengan tujuan mengotomatisasi transaksi bisnis dan tindakan dalam meIaksanakan pekerjaan (workflow). Jika dilihat dari perspektif pelayanan , e-commerce ialah suatu alat yang dapat menyanggupi kebutuhan perusahaan, pelanggan, dan administrasi dengan tujuan meminimalkan biaya pelayanan, meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, dan memajukan kecepatan pelayanan konsumen. Bila dilihat dari perspektif online , pengertian e-commerce memungkinkan dilaksanakannya proses perdagangan produk dan gosip lewat Internet dan layanan online yang lain. Sedangkan, berdasarkan Efraim Turban dan David King terdapat dua perspektif Iain yang dapat dipakai untuk mendefinisikan e-commerce adalah: Bila dilihat dari perspektif kerja sama , e-commerce adalah fasilitator yang mampu dipakai untuk memungkinkan terlaksananya proses kerja sama pada suatu organisasi baik antar organisasi maupun inter organisasi. Jika dilihat dari perspektif komunitas , e-commerce ialah tempat berkumpul bagi anggota sebuah komunitas untuk saling mencar ilmu, berinteraksi, bertransaksi dan berkolaborasi Baca Juga: Pengertian Manajemen Pemasaran Ecommerce memungkinkan Anda untuk membeli dan memasarkan produk dalam skala global , dua puluh empat jam sehari tanpa mengakibatkan biaya overhead yang sama mirip dikala Anda mengerjakan Toko offline. Untuk bauran penjualan terbaik usaha E-niaga juga harus mempunyai kehadiran fisik. Apa Manfaat E-commerce? Memulai bisnis E commerce tidak semudah yang dibayangkan. Tetapi berkat datangnya pembuat Situs Web E-niaga bisa menjadi penyelesaian mirip Shopify dan WooCommerce memungkinkan individu yang tidak paham teknologi untuk mendirikan sebuah toko online. Sekarang Anda tidak perlu menyewa seorang desainer dan pengembang web untuk menerima perusahaan e-commerce yang Anda butuhkan dari permulaan dan memungkinkan orang untuk meluncurkan toko e-commerce dalam hitungan menit. Akibatnya, semua orang mampu menemukan semua manfaat yang disediakan toko e-niaga. Manfaat dan Keuntungan E-commerce Bagi Pemilik Bisnis Di bawah ini yakni tujuh alasan mengapa e-commerce ialah pilihan yang mempesona bagi para pengusaha: Jangkauan Luas - Dengan toko tradisional Anda memiliki kekurangan secara geografis untuk pasar terdekat, Contoh, kalau Anda memiliki toko di Jawa tengah dan ingin juga memasarkan di Lampung, Anda diharuskan membuka lokasi fisik lain. Ecommerce tidak memiliki batasan ini. Melainkan Anda mampu memasarkan terhadap siapa pun, di mana saja tanpa ada batas-batas geografis lewat bisnis e-commerce digital Anda. Selalu Buka - Bisnis fisik lazimnya memiliki jam buka terbatas, namun toko e-niaga online tetap buka 24 jam sehari non stop. Ini sangat nyaman bagi konsumen dan kesempatan elok bagi pedagang. Penghematan Biaya - Bisnis E-commerce mempunyai biaya operasi yang jauh lebih rendah ketimbang toko fisik. Tidak ada sewa, tidak ada staf untuk disewa dan dibayar, dan sangat sedikit dalam hal biaya operasional tetap. Ini menciptakan toko e-commerce sungguh kompetitif dalam hal harga, yang lazimnya memajukan pangsa pasar secara dramatis. Manajemen Persediaan Otomatis - Jauh lebih gampang untuk mengotomatisasi manajemen persediaan lewat penggunaan alat elektronik online dan vendor pihak ketiga. Ini sudah menyelamatkan bisnis e-commerce miliaran dolar dalam persediaan dan biaya operasional. Manajemen persediaan juga menjadi semakin canggih. Anda sekarang dapat mengelola stok Anda di banyak sekali terusan dengan sangat gampang. Kaprikornus, Anda dapat memasarkan dan mengawasi stok di toko Anda sendiri serta pasar market place lain atau toko fisik. Laser Targeted Marketing - Pedagang daring mampu menghimpun jumlah data pelanggan yang hebat untuk menentukan mereka menargetkan orang yang sempurna untuk produk mereka. Ini menurunkan ongkos akuisisi konsumen dan memungkinkan bisnis online e-commerce tetap sangat sigap. Bayangkan bisa menargetkan pria berusia 18-24 tahun, yang tinggal di daerah perkotaan. Itu pemasaran yang berfokus laser untuk Anda - tidak mungkin Anda mendapatkannya hanya dengan toko fisik. Dominasi Niche Market - Karena biaya operasional yang lebih rendah, kemampuan untuk menargetkan konsumen ideal Anda , serta menjangkau audiens global yang dihasilkan oleh situs web e-commerce, ini memastikan keuntungan perusahaan Anda. Fleksibilitas Lokasi dan waktu - Pemilik bisnis e - niaga tidak terikat pada satu lokasi dikala melakukan bisnis mereka. Selama Anda mempunyai laptop dan koneksi internet, Anda dapat mengerjakan bisnis e-commerce. Manfaat dan Keuntungan E-commerce Bagi Konsumen Selain pelaku bisnis Manfaat yang di peroleh dengan eksistensi e-commerce juga bisa di rasakan konsumen antara lain: Belanja Lebih Praktis - E-commerce dapat membantu pelanggan dalam melakukan pengecekan, penyusunan rencana ataupun pembelian atau pemesanan jasa dan barang pada usaha tertentu tanpa membutuhkan pendapatwaktu. Karena e-commerce buka 24 jam non stop. Menghemat Waktu - Dengan adanya e-commerce, konsumen dapat meminimalkan waktu mereka dalam belanja dikarenakan tidak butuhke toko secara pribadi, cukup menggunakan ponsel maupun PC yang terkoneksi dengan jaringan internet. Pembeli lintas Wilayah - Dengan adanya e-commerce, anda bisa membeli barang atau jasa tanpa ada batasan daerah bahkan luar negri sekalipun. Jenis Pedagang e-commerce Secara keseluruhan, ada dua jenis penjuale-niaga: 1. Mereka yang menjual produk fisik : Ini cukup jelas. Hanya saja perdagangan produk fisik melalui media elektro. Misalnya, Anda mampu menjual merchandise dari banyak sekali macam mirip: mode, pemanis, peralatan rumah tangga, mainan, dll. 2. Toko yang memasarkan produk digital : Dalam hal ini biasanya barang yang di perjual belikan dalam bentuk digital Contoh seorang blogger yang membeli theme web dari beberapa developer. Jenis-jenis E-commerce Tidak cuma Business-to-Consumer (B2C). Namun, ada banyak sekali bentuk e-commerce yang ada. Ada enam jenis e commerce. Di bawah ini kami sudah mencantumkannya dan menjelaskan secara singkat apa arti semua itu. 1. Business-to-Business (B2B) E-commerce B2B terjadi ketika transaksi dilaksanakan antara dua belah pihak sebagai pelaku bisnis yang mempunyai maksudnya sama. Contoh jenis e-commerce ini adalah produsen dan suplier yang saling bertransaksi secara online. 2. Business-to-Consumer (B2C) Business to consumer terjadi ketika  pemilik toko memasarkan produk kepada pelanggan. (seperti perdagangan biasa) Ritel online (tergolong dropshipping ) umumnya berfungsi pada model bisnis ke pelanggan. 3. Consumer-to-Consumer (C2C) C2C ialah jenis e-commerce di mana pelanggan memperdagangkan produk, layanan, dan berita satu sama lain secara online. Transaksi-transaksi ini lazimnya dilakukan lewat pihak ketiga yang menawarkan platform online seperti shopee, Bukalapak, OLX sebagai daerah transaksi. 4. Consumer-to-Business (C2B) C2B adalah jenis e-commerce di mana konsumen menciptakan produk dan layanan mereka tersedia online untuk di jual ke perusahaan. Ini yakni kebalikan dari versi perdagangan tradisional B2C. Contoh populer dari platform C2B adalah pasar yang menjual foto, gambar, media dan bagian desain bebas hak cipta. mirip iStock. 5. Business-to-Administration (B2A) Jenis e-niaga ini terjadi ketika transaksi dilaksanakan secara online antara pihak perusahaan dan pihak manajemen publik. Banyak cabang pemerintah bergantung pada layanan elektro mirip jaminan sosial, pekerjaan, dan dokumentasi aturan. Jenis e-commerce telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir dengan meningkatnya investasi dalam e-government. 6. Consumer-to-Administration (C2A) Terakhir, jenis e - commerce ini melibatkan semua transaksi antara individual dan manajemen publik atau badan pemerintah. Beberapa contohnya adalah: Pendidikan : menyebarkan info, pembelajaran jarak jauh / kuliah online. Jaminan sosial : mendistribusikan informasi, melaksanakan pembayaran, dll. Pajak : melaporkan pengembalian pajak, melaksanakan pembayaran, dan lainnya.: Kesehatan  : membuat akad, memperlihatkan gosip ihwal penyakit, dan melakukan pembayaran layanan kesehatan. Baca Juga: 5+ Peluang Bisnis Rumahan yang Menjanjikan Komponen E-commerce Pada e-commerce terdapat mekanisme tertentu yang berbeda daripada mekanisme-prosedur yang terdapat pada traditional commerce. Dalam mekanisme pasar e-commerce terdapat beberapa bagian tolok ukur yang mendukung proses operasionalnya, diantaranya yakni: 1. Customer Costumer ialah para pengguna Internet yang mampu dijadikan selaku target pasar yang memiliki potensi untuk diberikan penawaran berupa produk, jasa, atau informasi oleh para pedagang . 2. Penjual Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk, jasa, atau info kepada para customer baik individu maupun organisasi. Proses pemasaran mampu dilakukan secara langsung melalui situs web yang dimiliki oleh penjual tersebut atau melalui marketplace. 3. Produk Salah satu perbedaan antara e-commerce dengan traditional commerce terletak pada produk yang dijual. Pada dunia maya, penjual mampu menjual produk digital. Produk digital yang mampu dikirimkan secara pribadi lewat Internet. 4. Fasilitas Fasilitas  pasar yang memakai media elektronika mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan juga sistem jaringannya. 5. Front end Front end ialah aplikasi web yang mampu berinteraksi dengan pengguna secara eksklusif. Beberapa proses bisnis pada front end ini antara lain: portal penjual, katalog elektronika, shopping cart, mesin penelusuran dan payment gateway. 6. Back end Back end ialah apIikasi yang secara tidak pribadi mendukung aplikasi front end. Semua aktivitas yang berhubungan dengan pemesanan barang, administrasi inventori, proses pembayaran, packaging, dan pengiriman barang tergolong dalam bisnis proses back end. 7.  Intermediary (perantara) Intermediary merupakan pihak ketiga yang menjadi mediator antara produsen dengan pelanggan. Online intermediary membantu mempertemukan pembeli dan pedagang , menyediakan akomodasi. Selain itu juga intermediary dalam e-commerce berperan untuk menolong pedagang dan pembeli dalam menuntaskan proses transaksi. Intermediary tidak hanya perusahaan atau organisasi namun mampu juga individu. intermediary contohnya broker dan distributor. 8. Partner bisnis lain Partner bisnis merupakan pihak selain intermediari yang melaksanakan koordinasi dengan produsen untuk mencapai suatu tujuan bisnis. 9. Support services Ada banyak support services yang saat ini beredar di dunia maya muIai dari sertifikasi dan trust service, yan menjamin keamanan hingga pada knowledge provider. Dampak Positif dan Negatif E-commerce E-commerce menawarkan keuntungan tersendiri bagi mereka yang memanfaatkannya. Namun, di segi lain e-commerce juga mempunyai dampak negatif. 1. Dampak Positif E-commerce Munculnya aliran penghasilan baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak ada pada sistem jual-beli dengan cara tradisional E-commerce memperlihatkan peluang untuk mengembangkan market exposure Berpotensi untuk memperluas jangkauan secara global (global reach) Kesempatan meminimalisir biaya operasional (operating cost) Kemudahan dalam membangun dan meningkatkan customer loyality Meningkatkan mata rantai pemasukan (value chain) Dapat memajukan supplier management 2. Dampak Negatif E-commerce Potensi terjadinya penipuan dimana seseorang kehilangan dari sisi finansial karena kecurangan pihak lain. Kemungkinan terjadinya pencurian data dan informasi belakang layar dan berguna yang mampu menimbulkan kerugian besar terhadap korban Potensi terjadinya kehilangan kesempatan bisnis atau kerugian pelanggan yang diakibatkan oleh gangguan metode, misalnya human error dan gangguan listrik datang-tiba. Kemungkinan terjadinya saluran yang dijalankan orang Iain tanpa izin, contohnya hacker yang membobol tata cara perbankan. Potensi kerugian yang bisa terjadi balasan kesalahan manusia baik itu sengaja atau tidak sengaja, dan juga kerusakan sistem elektro Demikianlah klarifikasi perihal pengertian E-commerce, jenis, pengaruh dan keuntungannya bagi masyarakat. Semoga bermanfat dan menambah wawasan Anda.
Sumber https://chekdong.blogspot.com


EmoticonEmoticon