Selasa, 28 April 2020

Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 153

Dalam kehidupan didunia insan tidak terlepas dengan yang namanya bala dan ujian kehidupan yang menimpa dan tidak ada kecualinya. Cobaan yang diberikan oleh Allah Swt ini tidak pernah menatap kelas strata sosial, usia dan kedudukan seorang insan. Namun Allah juga dalam menimpakan atau menawarkan ujiannya itu diubahsuaikan dengan kadar kemampuan setiap diri insan. Allah Swt adalah Tuhan yang Maha Tahu segalanya, dan Ia akan membalas kepada setiap hambanya dengan balasan setimpal bilamana hambanya mampu bersabar dengan apa yang telah ditimpakannya itu selaku cobaan didalam hidupnya.  Allah Swt telah menerangkan dalam salah satu firmanya dalam al Alquran bahwa untuk menghadapi masalah tersebut, maka jadikanlah shalat dan sabar sebagai penolong. Berikut yakni isi kandungan surat Al Baqarah ayat 153. .يايهاالذين امنوا استعينوا با لصبروالصلوة ان الله مع الصابرين سورة البقرة :  ١٥٣ Arab Latin Yaa Ayyuhalladziina Aamanusta'iinuu Bissobri Wassolaati, Innallaaha Ma'assoobiriina. Artinya : Hai orang-orang yang beriman jadikanlah tabah dan shalat selaku penolongmu, sebetulnya Allah beserta orang-orang yang tabah. (QS. Al-Baqarah ayat : 153) Allah Swt mengambarkan bahwa sebaik-baik fasilitas yang mampu menolong dalam menjalani banyak sekali bala bencana alam adalah dengan ketekunan dan shalat.  Sebagaimana firman Allah Swt : Artinya : “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan tabah dan shalat. Dan bahu-membahu yang demikian itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al Baqarah ayat : 45) Penjelasan Kandungan Ayat Ayat tersebut menyuruh semoga kita meminta santunan dalam menghadapi segala situasi yang berkaitan dengan masalah agama dan dunia dengan ketabahan dan shalat yang mampu mendekatkan dan menghubungkan diri dengan Allah. Maka Allah akan menolong dalam menanggulangi setiap kesusahan yang mendera. Sabar bisa dimaknai dengan menahan diri dalam menanggung sesuatu penderitaan, baik dalam menghadapi sesuatu yang tidak dikehendaki ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang diminati. Pada simpulan ayat tersebut Allah Swt menyatakan bahwa sebetulnya shalat itu betul-betul susah dan berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu (tunduk dan patuh terhadap Rabb mereka). Hal itu memberikan bahwa shalat yang mampu menjadi solusi atas banyak sekali kesusahan yang mendera manusia ialah shalat yang dilaksanakan dengan penuh kesungguhan, bukan sekedar melakukan mengucapkan lafal dan gerakan shalat secara zahir, melainkan yang dilakukan dengan mendatangkan hati dalam melaksanakannya. Dari sahabat Hudzaifah Radhiyallaahu 'anhu, beliau berkata: Bila kedatangan dilema, Nabi SAW melakukan shalat. (HR. Ahmad dan an-Nasai). Berikut ialah 3 macam tabah berdasarkan pertimbangan Imam Al Ghazali, ialah : Sabar dalam melaksanakan ketaatan terhadap Allah Swt Sabar dalam menjahui larangan-larangan Allah swt Sabar dalam mendapatkan bencana alam. Berikut klarifikasi 3 macam dari kesabaran : ketaatan, menjauhi larang dan mendapatkan musibah. yaitu : Pertama , kesabaran dalam menjalani ketaatan. Shalat lima waktu terus tiap hari dijalankan tanpa ada rasa mengeluh sedikitpun. Sesibuk apapun tetap mengerjakannya. Separah apapun penyakit yang diderita, selama akal masih berfungsi, shalat tetap menjadi kewajiban.  Saat bulan pahala, selama sebulan penuh bersabar menahan segala cobaan lapar dan dahaga di siang hari. Dalam hal ibadah, semua dikerjakan dengan senang hati tanpa ada rasa kecapekan yang menghampiri. Kedua , sabar menjauhi larangan. Sungguh di dalam hati ada cita-cita untuk melanggar larangan-larangan yang sudah digariskan agama, cuma saja kita dituntut untuk bersabar pada semua itu. Karena kesannya bagi mereka yang bersabar atas kemaksiatan adalah pahala. Ketiga, tabah menerima ujian. Ujian dari Allah Swt. tetap mesti disikapi dengan tabah. Hati mesti qana’ah (menerima) cobaan tersebut. Yakinlah, ujian yang diberikan pada makhluk sudah diubahsuaikan dengan kadar kesanggupan yang dimiliki. Tidak mungkin Allah Swt. menguji hamba-Nya melebihi batas keimanan yang dimiliki. Tiap-tiap hamba tingkat keimanannya tidak sama sehingga tingkat ujiannnya juga berlainan. Semakin tinggi keimanan yang dimiliki, maka kian tinggi pula cobaan yang hendak diberikan. Itulah isi kandungan surat al Baqarah ayat 153, semoga ada manfaat dan menjadi renungan bagi kita seluruhnya.  Wallaahu A'lam
Sumber https://dadanby.blogspot.com


EmoticonEmoticon