Minggu, 12 April 2020

Mengenal Permainan Tradisional Sunda Manda Atau Engklek

v\:* behavior:url(#default#VML); o\:* behavior:url(#default#VML); w\:* behavior:url(#default#VML); .shape behavior:url(#default#VML); Normal 0 false false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; A.     Pengertian Permainan Tradisional Engklek sering disebut juga sebagai permainan tradisional Sunda Manda. Engklek merupakan suatu permainan tradisional yang sudah banyak diketahui oleh anak-anak di Indonesia. Telah banyak dimainkan oleh bawah umur pada abad dulu, bahkan kini ini permainan tradisional engklek juga dimainkan oleh belum dewasa muda. B.      Sejarah Sunda Manda (Engklek) Permainan tradisional engklek yang juga disebut dengan sunda manda ini diyakini mempunyai nama orisinil ‘Zondag Maandag’ yang merupakan bahasa Belanda. Makara berdasar sejarahnya memang permainan tradisional engklek ini masuk ke Indonesia lewat Belanda yang pada era lalu menjajah Indonesia. Diyakini pada kala penjajahan inilah permainan tradisional engklek dibawa masuk ke Indonesia oleh Belanda. Memang hingga dengan saat ini tidak ada bukti sejarah yang asli yang dapat menyimpulkan perihal sejarah permainan tradisional engklek. Namun permainan tradisional engklek ini telah sungguh populer di kelompok anak perempuan di Eropa pada kurun perang dunia. Sedangkan di Indonesia pada periode penjajahan Belanda banyak ditemui belum dewasa wanita Belanda bermain permainan tradisional engklek ini. Memang permainan ini lebih banyak dimainkan oleh anak perempuan, walaupun ternyata lalu bawah umur laki-laki pun banyak yang turut bermain permainan tradisional engklek. Setelah Indonesia merdeka dari penjajahan, permainan tradisional engklek tetap bertahan di Indonesia dan menjadi kian dikenal oleh anak-anak kecil di Indonesia. Begitupun dalam hal penyebarannya, semakin lama permainan tradisional engklek semakin terkenal dan menyebar ke seluruh pelosok negeri ini. Hingga kesannya bisa dibilang tidak ada anak kecil yang tidak tahu permainan tradisional engklek. C.      Cara Bermain Sunda Manda (Engklek) Permainan tradisional engklek biasanya dimainkan oleh anak wanita. Jarang sekali permainan tradisional engklek dikerjakan oleh anak laki-laki ataupun anak akil balig cukup akal. Mungkin karena permainan tradisional ini lebih identik dengan perempuan. Engklek mampu dimainkan hanya oleh 1 orang anak saja, bisa lebih dari 1 anak, tapi mampu juga dimainkan secara beregu. Biasanya untuk permainan beregu akan dimainkan oleh 2 regu yang masing-masing terdiri dari beberapa anak. Permainan tradisional engklek adalah suatu permainan tradisional sederhana yang dilaksanakan dengan cara melemparkan suatu penggalan genteng atau kerikil berbentuk pipih. Satu anak hanya akan memiliki 1 bagian genting (kreweng) yang disebut ‘Gacuk’. Permainan dilaksanakan secara bergantian. Para pemain akan mengundi urutan pemain yang mau bermain. Pemain pertama harus melemparkan serpihan gentingnya ke kotak pertama yang terdekat. Setelah itu beliau harus melompat-lompat ke semua kotak secara berurutan cuma degan memakai 1 kaki, sedangkan kaki yang yang lain mesti diangkat dan dilarang turun menjamah tanah. Kotak yang terdapat gacuk milik pemain tersebut dilarang diinjak (mesti dilewati). Dan pemain yang sedang bermain dengan meloncat tidak boleh untuk menyentuh atau menginjak garis pembatas . Pemain permainan tradisional engklek mesti meloncat ke setiap kotak sampai di ujung terjauh yang umumnya berbentuk setengah bundar atau kotak yang besar. Dari sana beliau harus kembali dengan cara melompat lagi. Saat sampai di kotak yang terdapat gacuk miliknya, beliau mesti mengambil gacuk itu dengan tangannya, sementara itu sebelah kakinya mesti tetap terangkat dan dilarang menjamah tanah. Kemudian dia mesti melanjutkan menenteng gacuk tersebut sampai keluar kotak pertama. Pemain permainan tradisional engklek yang sedang bermain harus mengulang permainan ini dengan melempar gacuk dari mulai kotak pertama terus sampai semua kotak, dan akhirnya tamat kembali ke kotak pertama lagi. Namun bagi pemain yang melanggar hukum dilarang melanjutkan permainan, dan digantikan oleh pemain selanjutnya. Tapi dia boleh melanjutkan permainannnya setelah semua pemain menerima giliran bermain. Permainan selesai jikalau gacuk seorang pemain sudah melalui semua kotak sampai kembali lagi ke kotak pertama dengan selamat. Setelah itu pemain tersebut akan bangkit membelakangi lapangan engklek dan melemparkan gacuk-nya ke belakang. Jika mujur gacuk itu akan berhenti di dalam salah satu yang kosong. Nah kotak itu akan menjadi miliknya atau rumahnya. Tapi jikalau lemparan gacuk-nya melesat keluar arena atau menjamah garis batas, maka pemain itu harus mengulang lemparannya sesudah pemain selanjutnya melempar. Nah aturan lainnya yakni kotak yang sudah ada pemiliknya dihentikan diinjak pemain lain ataupun disentuh oleh gacuk pemain lain yang dilempar. D.     Tempat, Peralatan dan Waktu Bermain 1.       Tempat Sunda Manda yaitu permainan yang relatif gampang dimainkan dan tidak mahal. Untuk memainkannya, cuma diharapkan lapangan datar berbentuktanah atau tanah bersemen sekitar 2 X 3 meter. Lapangan datar tersebut kemudian diberi garis dengan memakai gacuk, atau menggunakan kapur tulis kalau tanahnya bersemen, yang bentuknya diubahsuaikan dengan jenis Sunda Manda yang mau dimainkan. Ada Sunda Manda pesawat yang bentuknya menyerupai pesawat; Sunda Manda gunung dan Sunda Manda kitiran (kincir angin) yang bentuknya mirip gunung dan kitiran; Sunda Manda saruk yang dimainkan dengan susunan kotak Sunda Manda pesawat dan Sunda Manda segi empat. Disebut Sunda Manda saruk alasannya adalah gacuknya disaruk (ditendang dengan menggunakan ujung kaki). Oleh alasannya adalah tempat yang dibutuhkan untuk memainkan Sunda Manda tidak terlampau luas, maka permainan ini dapat dimainkan di emperan dan halaman rumah, halaman sekolah, masjid, gereja, atau surau. Dengan kata lain, dimana tersedia daerah untuk menciptakan lapangan Sunda Manda, di situlah permainan ini dapat dimainkan. 2.       Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk memainkan Sunda Manda ialah sebuah gacuk, yakni berbentukbenda pipih berdiameter sekitar 4-5 cm. Gacuk biasanya dibuat dari bagian genteng atau tegel. Penggunaan gacuk dengan spesifikasi pipih, alasannya adalah benda pipih akan lebih mudah dikontrol saat dilemparkan ke dalam kotak Sunda Manda. 3.       Waktu Permainan ini biasanya dimainkan oleh belum dewasa pada pagi hari ketika hendak masuk kelas, pada dikala jam istirahat, atau sore hari sekitar pukul 15-17 waktu lokal. Ketika Sunda Manda dimainkan pada ketika belum dewasa sedang menunggu waktu masuk kelas atau sedang istirahat, besar kemungkinan seragam mereka menjadi kusut dan kotor akibat keringat yang bercucuran. Oleh akibatnya, terkadang guru di sekolah melarang bawah umur bermain . E.      Lapangan Untuk Permainan Tradisional Engklek Untuk mampu memainkannya, para pemain mesti memainkan engklek di halaman. Permainan ini memang sebuah permainan outdoor atau permainan yang mesti dilaksanakan di luar rumah. Memerlukan sebuah pekarangan kecil untuk dapat memainkan permainan tradisional engklek. Diperlukan suatu tanah pekarangan yang datar dengan ukuran kurang lebih 3 – 4 m2. Bisa di atas tanah, pelataran ubin, ataupun aspal. Lapangan atau arena engklek biasanya berupa kotak-kotak atau persegi panjang dengan ukuran sekitar 30 – 60 cm2. Untuk membuat lapangan, belum dewasa biasanya memakai kapur tulis, kepingan genteng, arang, atau apapun untuk menggambar lapangan engklek. F.       Manfaat Sunda Manda (Engklek) Bermain Engklek dapat membantu membuatkan kecerdasan beragam anak . Apabila dikaitkan dengan Multiple Intelegensis (kecerdasan beragam) , permainan engkle atau jangka mampu membuatkan beberapa kecerdasan majemuk, antara lain : 1. Kecerdasan Bodily (Kinestetik Jasmani) Pada permainan engklek atau jangka banyak terdapat gerakan-gerakan, dengan kata lain dengan melaksanakan permainan engklek atau jangka, bawah umur sudah melakukan olah raga, meningkatkan kerjasama dan keseimbangan tubuh, serta berbagi keahlian dalam pertumbuhan anak. Hal ini dapat membantu untuk perkembangan kecerdasan Kinestetik anak. 2. Kecerdasan Interpersonal Ada beberapa  keterampilan sosial yang mampu dipelajari anak saat anak bermain engklek, ialah kompetisi, perundingan, komunikasi dan tenggang rasa. Hal ini mampu memajukan kecerdasan interpersonal anak untuk bersosialisasi dengan orang-orang di sekeliling . 3. Kecerdasan Intrapersonal Pada permainan engklek, anak-anak dituntut untuk melatih kesabaran, pengendalian diri, meminimalkan rasa cemas, dan melatih konsentrasi. Dengan begitu anak dapat mengukur sejauh mana kemampuan dirinya dalam menghadapi duduk perkara. Hal ini bisa memajukan kecerdasan Intrapersonal pada anak. 4. Kecerdasan Naturalis Engklek atau jangka yaitu permainan yang umumnya dimainkan di alam terbuka. Hal ini mampu meningkatkan kecerdasan naturalis belum dewasa karena dapat mengenal bentuk-bentuk alam disekitarnya, mencicipi kondisi alam dan meyakini bahwa adanya pencipta alam yakni Tuhan Yang Maha Esa. Itulah beberapa  Manfaat Permainan Engklek (Jangka) untuk Kecerdasan Majemuk Anak , sehingga Anda selaku orang tua dapat mendukung anak untuk melaksanakan permainan tradisional tersebut. G.     Filosofi Permainan Tradisional Engklek Permainan tradisional engklek sesungguhnya juga memiliki makna filosofis. Permainan tradisional engklek bisa diartikan sebagai simbol dari perjuangan manusia untuk membangun tempat tinggalnya atau rumahnya. Selain itu permainan tradisional engklek juga mempunyai filosofi selaku simbol perjuangan insan untuk mencapai kekuasaan. Namun dalam pencapaian usaha itu pastinya insan tidak bisa sembarangan dengan menabrak semua tata aturan yang telah ada. Namun selalu tetap berupaya selaras dengan aturan yang telah dibentuk. Nah dalam permainan tradisional engklek ini juga ada aturan-hukum baku yang menjadi standar saat bermain permainan tradisional engklek .
Sumber https://bookish15.blogspot.com


EmoticonEmoticon