Negara Spanyol merupakan sebuah wilayah yang dulu pernah menjadi pusat peradaban Islam yang dibawa oleh keturunan dari Dinasti Umayyah yang melarikan diri dari penguasa Abbasiyah yang mengambil alih pemerintahan Bani Umayyah. Dulunya Spanyol berjulukan Andalusia, disanalah didirikan kembali kekhalifahan Dinasti Bani Umayyah II. Negara Spanyol masih tergolong kawasan Eropa. Berikut klarifikasi selengkapnya tentang sejarah kemajuan Islam di Spanyol. Spanyol secara resmi dikenal dengan sebutan Kerajaan Spanyol ialah suatu negara demokrasi yang diselenggarakan dalam bentuk pemerintahan parlementer di bawah monarki konstitusional berada di Eropa barat daya yang bareng Portugal, terdapat di Semenanjung Iberia. Batas darat Spanyol dengan Eropa yaitu pegunungan Pirenia dengan Prancis dan Andorra. Dengan luas 505.992 km2 dengan jumlah masyarakatmeraih 47.088.000 Jiwa, Spanyol yakni negara paling besar kedua di Eropa Barat dan Uni Eropa dan negara paling besar kelima di Eropa. Dalam sejarah ilmu wawasan dan peradaban Islam, tanah Spanyol lebih banyak dikenal dengan nama Andalusia, yang diambil dari sebutan tanah Semenanjung Liberia. Julukan Andalusia ini berasal dari kata Vandalusia, yang artinya negeri bangsa Vandal,alasannya adalah bagian selatan Semenanjung ini pernah dikuasai oleh bangsa Vandal sebelum merekadikalahkan oleh bangsa Gothia Barat pada masa V. Daerah ini dikuasai oleh Islam sehabis penguasa Bani Umayyah merebut tanah Semenanjung ini dari bangsa Gothi Barat pada masa Khalifah Al-Walid ibn Abdul Malik. Islam masuk ke Spanyol (Cordoba) pada tahun 93 Hijriyah (711 M) melalui jalur Afrika Utara di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad yang memimpin angkatan perang Islam untuk membuka Andalusia. Sebelum umat Islam menaklukan Spanyol, apalagi dahulu umat Islam telah menguasaiAfrika Utara dan membuatnya selaku salah satu provinsi dari dinasti Bani Umayah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Abdul Malik mengangkat Hasan ibn Nu’man al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Padamasa Khalifah Al-Walid, Hasan ibn Nu’man telah digantikan oleh Musa ibn Nushair. Di zaman Al-Walid itu, Musa ibn Nushair memperluas kawasan kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu dari pertama kali dikalahkan hingga menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (periode pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (periode al-Walid). Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam, di daerah ini terdapat kantung-kantung yang menjadi basiskekuasaan Kerajaan Romawi, adalah Kerajaan Gotik. Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga hero Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka yaitu Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair. Thariq mampu disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang lima ratus orang di antaranya adalah prajurit berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara menjinjing harta rampasan yang tak sedikit jumlahnya. Dengan dikuasainya daerah ini, maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran di Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari situ Thariq dan pasukannya menaklukkan kota-kota penting mirip Cordova, Granada dan Toledo (Ibu kota kerajaan Goth dikala itu). Kemenangan pertama yang diraih oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan untuk penaklukan kawasan yang lebih luas lagi. Musa bin Nushair pun melibatkan diri untuk menolong perjuangan Thariq. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya mulai dari Saragosa hingga Navarre. Jejak sejarah kemajuan Islam di Spanyol mampu dilihat dengan bangunan megah yang hingga saat ini masih bangkit diantaranya mesjid Cordova, kota Al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana Al Makmun, mesjid Seville, dan istana Al Hamra di Granada. Perkembangan agama Islam di Spanyol saat ini di perkirakan meraih 750.000 orang dari 40.000.000 jumlah penduduk Spanyol, meskipun ada data yang lain menuliskan hasil suatu observasi pada bulan September 2017 oleh Pusat Penelitian Sosiologis Spanyol menyatakan bahwa 70% orang Spanyol yang mengidentifikasi diri sebagai pemeluk agama Nasrani Roma, 2,6% agama lainnya, dan sekitar 25% Tanpa agama atau atheis. Agama Islam secara bertahap bangkit dikala pemerintah Spanyol mengakui agama Islam selaku agama resmi menurut undang-undang kebebasan beragama yang di sahkan pada Juni 1967 Masehi. Masjid Cordoba, pada 15 Desember 1994 ditetapkan oleh UNESCO selaku salah satu kawasan peninggalan yang sungguh bersejarah dan penting di dunia. Masjid Cordoba memiliki ruangan dalam untuk salat, berupa persegi panjang yang dikelilingi oleh lapangan terbuka, seperti model masjid-masjid peninggalan Umayyah dan Abbasiyah yang dibangun di Suriah dan Irak. Masjid Cordoba ialah simbol kejayaan dan peradaban Islam. Mezquita atau Masjid Cordoba adalah suatu katedral di Spanyol yang dahulu merupakan sebuah masjid. Pada kala kekuasaan Islam di Spanyol Cσrdoba yaitu ibu kota Spanyol di bawah pemerintahan dinasti Umayyah. Setelah Reconquista atau Penaklukkan Kembali Spanyol oleh kaum Kristen, gedung ini diubah fungsi menjadi suatu gereja dengan katedral gotik yang dimasukkan ke tengah gedung berarsitektur Moor ini. Sekarang keseluruhan gedung digunakan selaku gedung katedral diosese Cσrdoba di Spanyol. Itulah bahasan singkat ihwal sejarah perkembangan Islam di Spanyol. Semoga berfaedah. Sumber https://dadanby.blogspot.com
Selasa, 07 April 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon