Sabtu, 18 April 2020

Sejarah Perkembangan Islam Di Thailand

Thailand lazimdisebut juga Muangthai, atau Muangthai Risabdah, atau Siam, atau negeri Gajah Putih, terletak di sebelah utara Malaysia, dan sering dilukiskan sebagai bunga yang mekar di atas suatu tangkai. Thailand bermakna negeri yang merdeka, sebab memang merupakan satu-satunya negeri di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh kekuasaan Barat atau negara lain. Di Thailand, negeri yang mayoritasnya beragama Budha, terdapat lebih dari 10% penduduk muslim dari seluruh populasi penduduk Thailand yang berjumlah kurang lebih 67 juta orang. Penduduk muslim Thailand sebagian besar berdomisili di bagian selatan Thailand, seperti di Propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat, dan sekitarnya yang dalam sejarahnya ialah bab dari Daulah Islamiyah Pattani. Islam masuk ke Thailand sejak pertengahan masa ke-19. Proses masuknya Islam di Thailand dimulai sejak kerajaan Siam mengakuisi kerajaan Pattani Raya (atau lebih diketahui oleh masyarakatmuslim Thai sebagai Pattani Darussalam). Pattani berasal dari kata Al Fattani yang berarti kecerdikan atauPerkembangan Islam di Thailand semakin pesat ketika beberapa pekerja muslim dari Malaysia dan Indonesia masuk ke Thailand pada selesai era ke-19. Saat itu mereka menolong kerajaan Thailand membangun beberapa saluran dan tata cara perairan di Krung Theyp Mahanakhon (sekarang dikenal sebagai Propinsi Bangkok). Beberapa keluarga muslim bahkan mampu menggalang dana dan mendirikan masjid sebagai sarana ibadah, suatu masjid yang diresmikan pada tahun 1949 oleh warga Indonesia dan komunitas muslim asli Thailand. Tanah wakaf masjid ini yakni milik almarhum Haji Saleh, seorang warga Indonesia yang bekerja di Bangkok. Islam sudah ada di tempat yang kini menjadi bagian Thailand selatan semenjak awal mula penyebaran Islam dari jazirah Arab. Hal ini bisa kita lihat dari fakta sejarah, seperti lukisan antik yang menggambarkan bangsa Arab di Ayuthaya, suatu tempat di Thailand. Dan juga kesuksesan bangsa Arab dalam mendirikan Daulah Islamiyah Pattani menjadi bukti bahwa Islam sudah ada lebih dulu sebelum Kerajaan Thai. Lebih dari itu, penyebaran Islam di daerah Asia Tenggara ialah satu kesatuan dakwah Islam dari Arab di kurun khalifah Umar Bin Khathab. Meski tidak dikenali secara niscaya daerah mana yang lebih dulu dihadiri oleh utusan dakwah dari Arab, akan tetapi secara historis, Islam telah menyebar di beberapa daerah Asia Tenggara sejak usang, di Malakka, Aceh (Nusantara), serta Malayan Peninsula tergolong daerah Melayu yang ada di kawasan Siam (Thailand). Secara garis besar, masyarakat muslim di Thailand dibedakan menjadi 2 (dua), yakni :  Masyarakat muslim imigran (pendatang) yang berlokasi di kota Bangkok dan Chiang Mai ( Thailand tengah dan utara), dan  Masyarakat muslim penduduk asli, yang berada di Pattani (Thailand selatan). Masjid Jawa yaitu masjid lain yang juga diresmikan oleh komunitas warga muslim Indonesia di Thailand. Sesuai namanya, pendiri masjid ini adalah warga Indonesia suku Jawa yang bekerja di Thailand. Namun demikian, keturunan dari para pendiri masjid ini tetap mengatakan dalam bahasa Thai dan Inggris dikala menceritakan wacana asal mula berdirinya Masjid Jawa ini. Masjid Indonesia dan Masjid Jawa hanyalah sebagian dari puluhan masjid lain yang tersebar di seluruh penjuru Bangkok. Pemerintah juga membolehkan warga muslim Thailand menyelenggarakan pendidikan Islam. Kesempatan ini tidak dilewatkan begitu saja oleh umat Islam untuk berbagi pendidikan Islam disana. Proses pendidikan Islam di Thailand telah mengalami perkembangan dan perkembangan. Hal itu bisa dilihat dari kegiatan-aktivitas yang diadakan oleh beberapa forum Islam, mirip pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu, TPA/TKA dan kajian mingguan mahasiswa. Masyarakat dan pelajar muslim Indonesia juga menyelenggarakan silaturrahim bulanan dalam forum pengajian Ngaji Khun, yang dikerjakan di banyak sekali wilayah di Thailand. Pemerintah Thailand juga membantu penerjemahan al Quran ke dalam bahasa Thai, serta mengijinkan warga muslim mendirikan masjid dan sekolah muslim. Kurang lebih tercatat lebih dari 2000 masjid dan 200 sekolah muslim di Thailand. Umat Islam di Thailand bebas menyelenggarakan pendidikan dan program-program keagamaan. Tidak hanya itu saja, acara pengembangan pendidikan Islam di Thailand juga telah meraih level yang luas tidak bersifat nasional dan regional. Fase-fase Perkembangan Islam di Asia Tenggara 1. Kehadiran Para Pedagang Muslim (7-12 M) Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi Islam di tempat Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial budaya antara pendatang muslim dengan penduduk lokal. Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data perihal masuknya penduduk asli ke dalam Islam. Bukti yang cukup terperinci perihal hal ini gres diperoleh jauh hari lalu, yakni pada permulaan kala ke-13 Masehi / 7 Hijriyah. Sangat mungkin dalam kala masa ke 1 sampai 4 Hijriyah terdapat kekerabatan perkawinan antara pedagang muslim dengan penduduk setempat, sampai menyebabkan mereka beralih menjadi muslim. Tetapi ini gres pada tahap praduga. Walaupun di Leran, Gresik, terdapat suatu watu nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 Hijriyah / 1082 Masehi, namun dari bentuknya, nisan itu menawarkan acuan gaya hias makam dari kurun ke-16 Masehi seperti yang didapatkan dicampa ialah berbentukdoa-doa terhadap Allah. 2. Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16 M) Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai terbentuknya sentra kekuasaan Islam. Pada final kala ke-13, kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur jual beli di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut sampai pada awal masa ke-14 bangkit kerajaan Malaka di semenanjung Malaysia. 3. Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) Merupakan sultan keenam Kerajaan Malaka, telah membuat Islam sungguh berkembang di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka. Adapun di bab lain, utamanya di Jawa, saat itu sudah memberikan bukti kuatnya peranan kalangan penduduk muslim, utamanya di pesisir utara. Pelembagaan Islam pada fase ini sosialisasi dan dakwah Islam kian tak terbendung dan sukses masuk ke pusat-pusat kekuasaan, merambah nyaris ke seluruh daerah. Hal ini tidak mampu dilepaskan dari peranan para penyebar dan pengajar Islam. Mereka menduduki berbagai jabatan dalam struktur birokrasi. Itulah pembahasan wacana sejarah perkembangan Islam di Thailand, semoga ada keuntungannya.
Sumber https://dadanby.blogspot.com


EmoticonEmoticon