Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; Tugas BAB I Halaman 48 “Pertanyaan untuk Berpikir Kritis” 1. Bedakan observasi yang membandingkan antara manajer yang efektif dengan manajer yang sukses. Apakah implikasi dari observasi tersebut untuk manajer di lapangan? Jawaban : Perbedaan antara manajer yang efektif dengan manajer yang berhasil yakni bila manajer yang efektif (dilihat berdasarkan kuantitas dan mutu kinerja mereka serta kepuasan dan komitmen karyawan mereka) dimana manajer yang efektif lebih menekankan pada komunikasi, tujuannya komunikasi merupakan aspek paling penting dalam hubungan antara manajer dengan bawahannya, jika kita lihat arti “efektif” menurut KBBI adalah ada efeknya (kesannya, pengaruhnya, kesannya); mampu menjinjing hasil; sukses guna (tt perjuangan, tindakan) jadi memang benar manajer efektif itu harus memiliki efek terhadap bawahannya mesti mampu menjinjing hasil, dimana hasil disini dengan komunikasi yang bagus di dalam perusahaan terhadap semua sumber daya insan yang ada di dalamnya. Sedangkan manajer yang berhasil lebih menekankan pada pembangunan jaringan, tujuannya pembangunan jaringan disini untuk menemukan perkembangan dalam organisasi, maksudnya disini menyaksikan “kepuasan konsumen” maupun sumber daya manusia yang terdapat diperusahaan tersebut sehingga tidak putus jaringan yang telah terjalin sebelumnya. Implikasinya ialah banyak manajer yang sukses dan sukses tetapi tidak efektif, maksudnya hubungan dengan sumber daya insan yang lain yang ada diperusahaan tidak baik. Makara cuma mementingkan keuntungan tanpa memperhatikan yang menciptakan laba tersebut, sehingga secara bertahap kesuksesan itu akan hilang dikarenakan kurangnya perhatian terhadap SDM yang bekerja diperusahaan tersebut. Contohnya suatu observasi mengungkap bahwa manajer Australia membangun jaringan secara aktif menerima lebih banyak penawaran spesial dan menemukan penghargaan-penghargaan lain terkait keberhasilan karier. Hubungan antara komunikasi dan manajer yang efektif juga jelas. 2. Mengapa Anda menilai PO mungkin dikritik selaku “bidang yang tidak begitu penting”, dan jarang mendengar kritikan serupa dalam mata pelajaran fisika atau statistika? Jawaban : Sederhananya PO ialah bidang yang mengkaji insan yang sifatya berubah-ubah, secara tidak pribadi banyak pertimbangan yang menyampaikan bahwa “bidang yang tidak begitu penting” alasannya PO ini sudah terbentuk sebelumnya yang tanpa kita sadari, kita tmerima sebagai fakta. Sedangkan fisika atau statistika itu bidang yang dikaji dari alam adalah telah terbukti da tidak akan merubah apa yang sudah dibentuk kecuali alamya berganti (itupun tidak akan secepat “insan” dalam perubahannya). Maka dari itu sungguh jarang mendengar kritikan serupa kepada mata pelajaran fisika atau statistika. Mungkin secara jelasnya soal no. 2 akan terjawab di soal no. 4, dikarenakan berhubungan satu sama lain. 3. Jutaan pekerja telah kehilangan pekerjaan mereka akibat penghematan tenaga kerja. Pada dikala yang serupa, banyak organisasi mengeluh bahwa mereka tidak mampu mencari individu yang menyanggupi standar untuk mengisi lowongan. Bagaimana Anda menerangkan kontradiksi positif ini? Jawaban : Menurut Saya sebaiknya organisasi atau perusahaan sebelum melaksanakan perekrutan diadakan apalagi dahulu training secara matang terhadap kandidat pekerja. Sehingga para kandidat pekerja ini mampu menyanggupi persyaratan untuk mengisi lowongan, sekaligus mengurangi tingkat pengangguran atau berkurangnya tenaga kerja. 4. Pada skala 1 sampai 10 yang mengukur kedigdayaan mata pelajaran ilmiah dalam memprediksi fenomena, fisika matematis mungkin mendapatkan angka 10. Menurut Anda, PO akan menerima angka berapa dalam skala tersebut? Mengapa? Jawaban : Bagaimana PO dianggap tidak penting kalau dibandingkan dengan mata pelajara fisika atau statistika? Jika kita lihat dari segi keakuratan atau kedigdayaan mata pelajaran ilmiah dalam memprediksi fenomena mugkin PO mampu saja dikritik “bidang yang tidak begitu penting” (Memperjelas tanggapan soal no. 2) Karena apa? Karena kita lihat bidang yang dikajinya yaitu “insan” dimana untuk memprediksi sikap insan itu sangatlah susah, sulit disini didukung oleh beberapa aspek misalnya : perasaan, kebahagiaan, motivasi dan lain-lain. Nah di sisi lain kita lihat mata pelajaran fisika, dimana yang dianalisisnya yaitu alam, dan alam itu tidak sama dengan manusia contohnya tidak memiliki perasaan atau rasa senang, alam tidak akan berganti jikalau tidak dirubah oleh “perubah” nya itu sendiri. Kaprikornus, jika Saya menunjukkan skala dari 1 sampai 10, Fisika memiliki sifat yang konsisten (tidak berubah-ubah), empiris (berdasarkan pengalaman, utamanya yg diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yg telah dilaksanakan), maka kehebatan fisika dalam memprediksi fenomena bisa dikatakan menerima angka 10 . Sedangkan untuk PO dalam memprediksi sikap insan yang bisa saja berganti-ubah sebab beberapa aspek diatas dan bahkan banyak mengakibatkan perbedaan pandangan, maka aku menilainya dengan angka 8. 5. Menurut Anda, apakah suatu dilema terpenting mengenai “manusia” yang dihadapi oleh manajer pada ketika ini? Beri argumentasi yang spesifik untuk jawaban Anda! Jawaban : Masalah terpentingya adalah mengenali perbedaan-perbedaan yang dimiliki “manusia”, sesuai faktor yang sudah diutarakan dalam soal sebelumnya ialah manusia mempunyai perasaan, kebahagiaan, motivasi dan kebutuhan yang berlawanan-beda dan kapanpun bisa berganti-ubah, secara tidak langsung dilema yang yang lain itu susah mencari tenaga kerja yang memenuhi syarat dan yang memiliki mutu sangat baik bagi perusahaan yang ditangani oleh manajer tersebut. Sumber https://bookish15.blogspot.com
Home
lainnya
Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi “Pertanyaan Untuk Berpikir
Kritis” (Buku Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge)
Minggu, 12 April 2020
Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi “Pertanyaan Untuk Berpikir Kritis” (Buku Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge)
Diterbitkan April 12, 2020
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon