Sabtu, 09 Mei 2020

Alur Proses Pra-Bikinan Busana Di Industri Garment Manufaktur

Alur proses pra-buatan garment di pabrik garment  Sebelum mengawali buatan garment secara massal ada proses yang sungguh penting adalah  perihal proses pra-bikinan. Pengertian proses pra-produksi di pabrik garment Proses pra-bikinan adalah proses yang dilaksanakan sebelum dimulainya produksi garmen massal antara lain ; pengembangan sampel, persetujuan(Approval), pekerjaan observasi dan pengembangan untuk pesanan, pengujian materi baku hingga konferensi pra-buatan . Proses pra-produksi sungguh penting untuk menciptakan buatan yang efisien. Pabrik garmen ekspor  kebanyakan memiliki proses pra-buatan berikut: Meeting dengan buyer Pada tahap ini, bab rancangan produk di pabrik garmen memberikan kreasi mereka, rancangan modern kepada pembeli. Di sisi lain, kalau pembeli telah memiliki desain sendiri dan memerlukan sedikit pergantian terkait adaptasi, kain, atau trim, mereka akan mendiskusikan hal-hal tersebut dengan merchandiser di unit buatan. Pengembangan sampel awal(initial samples)untuk buyer Pada tahap ini setelah menerima konsep atau instruksi buyer tentang style gres, sampel dibuat dengan kain dan trim yang tersedia Pengembangan sampel kain, bit loom, printing dan bordir Kain dikembangkan sesuai keperluan buyer. Pengembangan kain mempunyai arti mencari spesifikasi kain pelanggan dengan properti yang serasi, diwarnai dan diselesaikan untuk warna solid. Untuk persetujuan mengenai lap dip warna solid yakni proses yang sungguh penting. Sampai sampel lap dip disetujui, Merchandiser mengirimkan kembali lap dip Dalam kasus kain yang diwarnai dengan benang, Merchandiser mengembangkan sampel kain dengan rancangan, garis, atau cek tertentu. Sampel kain ini disebut Bit Loom. Approval lain seperti Approval printing dan bordir serta Approval warna dijalankan. Mungkin dijalankan pada tahap selanjutnya pada saat praproduksi. Penetapan harga (costing)garmen (ongkos lengkap serta biaya bikinan)  Merchandiser mempersiapkan lembar biaya(cost sheet)  dengan detail rincian ongkos seperti biaya bahan baku, ongkos bikinan, biaya overhead dan margin. Penetapan ongkos merupakan tahap yang sungguh kritis. Karena apakah sebuah perusahaan akan menerima pesanan atau tidak tergantung pada biayanya. Jika biaya garmen sangat tinggi maka produsen dapat kehilangan pesanan dan sebaliknya jika pabrik membuat biaya rendah, mereka tidak akan menerima untung dari pesanan tersebut. Estimasi biaya garmen mesti dilaksanakan berdasarkan data. Pembuatan pola, koreksi teladan, grading contoh  Di pabrik, master contoh menyiapkan fit teladan pertama. Kemudian menyebarkan kembali teladan dan menyertakan komentar buyer dan perbaikan pada sampel yang tepat. Setelah persetujuan fit teladan ,master pola membuat untuk ukuran set sampel cuma untuk zize tertentu. Setelah pesanan siap untuk buatan, mereka menilai contoh untuk seluruh rentang size(ukuran) Fit sampel, size set sampel dan Approval (persetujuan) dari buyer Setiap sampel mempunyai tujuan tertentu. Sampel dibentuk di departemen pengambilan sampel dan dikirim ke buyer untuk menerima Approval. Koreksi sampel yang tepat berdasarkan komentar buyer Jika sampel tidak disetujui atau pekerjaan lebih lanjut direkomendasikan oleh pembeli. Koreksi dilaksanakan dan diserahkan kembali terhadap buyer Proses persetujuan(Approval process) Persetujuan sampel kain, printing, rancangan bordir, manik-manik Perencanaan buatan, penyusunan rencana material dan perencanaan lini  Melakukan perencanaan (rencana)supaya mampu mencapai sasaran yang dibutuhkan dan mampu melakukan pengiriman sempurna waktu. Perencanaan diperlukan untuk sumber material, kapasitas produksi, penyusunan rencana line. Pada tahap ini akan memilih penjadwalan pekerjaan dan tanggung jawab pengantaran. Melakukan reservasi untuk kain, trim, pemanis, dan matrial untuk Packing Sumber materi baku. Bahan baku tergolong kain, semua jenis trim dan aksesoris.  Pengujian kain dan matrial lainnya  Sifat fisik sedang diuji untuk kain curah. Tes ini mampu dikerjakan di laboratorium pengujian internal. Studi sampel yang disetujui Melakukan pecah proses, membagi  bagian kerja, proses penting  dan pengaturan lay out buatan. Juga mencari  cara terbaik untuk memproduksi garmen yang paling efisien dalam tahap bikinan. Sumber gambar  www.tfsholding.eu Ilustrasi PP-Meeting Pertemuan pra-bikinan  Setelah sampel pra-bikinan (PP) disetujui (juga disebut sealer sampel ) dan sebagian besar trim diambil, Merchandiser atau departemen penyusunan rencana bikinan(PPIC) melaksanakan konferensi pra-buatan dengan tim produksi, tim Quality Control, dan tim gudang. Semua komentar penting, prosedur yang harus diikuti, apa yang boleh dan dilarang dilaksanakan didiskusikan. Penjadwalan PCD (planed cut date/penyusunan rencana tanggal potong ) dan tanggal pengiriman diumumkan ke semua tim. Gaya diskusi sebelum produksi lebih banyak diketahui dengan Pre-Production Meeting atau PP Meeting(PPM). Pertemuan ini ialah bab penting dari persiapan sebelum buatan dan kelancaran bikinan. Ada juga yang menyebutnya Style Tear Down Meeting (TDM) atau rapat diskusi style. Apapun namanya, tujuan konferensi ini tetap sama. Tujuan utama rapat PP dan bagaimana rapat PP dilakukan akan dijelaskan di bawah ini. Tujuan  PP meeting Untuk membahas rincian konstruksi dari style yang disetujui oleh pelanggan dan akan dimuat(loading) dalam buatan.  Untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah sebelum produksi dan untuk menyetujui prosedur yang benar untuk meraih patokan kualitas yang diharapkan  Untuk menentukan bahwa tim bikinan memahami dan menyetujui spesifikasi Style dan patokan yang berkaitan, seperti spesifikasi printing dan bordir.  Untuk membahas kesulitan apa pun yang timbul selama pengerjaan sampel dan untuk mendekati tata cara penanganan operasi yang berlawanan sebelum buatan.  Merchandiser mengonfirmasikan apakah semua bahan seperti kain, trim, dan komplemen tersedia atau tanggal pengadaan yang diperlukan.  Dalam konferensi ini orang yang bertanggung jawab diputuskan untuk tugas-peran yang terlibat dalam proses praproduksi dan buatan.  Tata Cara Rapat PP - Rapat PP dikerjakan setelah sampel PP disetujui dan semua materi tersedia - Peserta mendiskusikan kemungkinan dilema sebagaimana dijelaskan di atas satu per satu - File buatan diserahkan ke bagian produksi dengan detail yang diharapkan - Rapat Rapat dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing penerima - Salinan pertemuan pra-buatan yang sudah ditandatangani diedarkan ke setiap departemen atau ke orang-orang yang terlibat dalam departemen bikinan. Staf berikut berpartisipasi dalam pertemuan PP dan mendiskusikan poin-poin yang terkait dengan departemen dan tanggung jawab mereka. •Manajer bikinan dan staf buatan Manajer Produksi (Nanti memberhentikan   detail hasil meeting dan memfollow up ke departemen pemotongan, supervisor Lini, dan tim penyelesaian)  •Manajer QA  Penanggung Jawab Penelitian dan Pengembangan  •Departemen IE  •Merchandiser  •Departemen Teknis (master Pola)  •Mekanik Mesin yang bertugas  Karena struktur organisasi masing masing di pabrik garment tidak senantiasa sama maka ada kemungkinan Posisi staf yang ikut serta dalam rapat PP mungkin berlawanan beda. 
Sumber https://pendidikangarment.blogspot.com


EmoticonEmoticon