Proses penggelaran kain di bab cutting pabrik garmen adalah spreading Pengertian spreading di pabrik garment Spreading yakni proses penggelaran kain sebelum dipotong sesuai teladan.Kegiatan spreading dijalankan oleh operator spreading di bab cutting pabrik garmen. Spreading merupakan aktivitas pengkondisian, pembukaan, penggelaran kain pada meja cutting dengan panjang dan jumlah tumpukan tertentu untuk melaksanakan proses pemotongan materi. Pada ketika proses penggelaran wajib menjaga bentuk kain yang sempurna sebelum melaksanakan pememotongan sesuai acuan untuk diproses menjadi garment jadi.Perlu diperhatikan di sini bahwa pada saat penggelaran kain jumlah lapisan tidak lebih dari tiga ratus, dimana jumlah lapisan tergantung pada tinggi kain dan ketebalan kain. ilustrasi proses spreading Proses penggelaran kain yang sempurna pada garmen mampu kuat pada produktivitas , kualitas, dan biaya produksi. Penggelaran kain ialah salah satu peran yang sungguh penting untuk mempertahankan bentuk kain yang tepat sebelum melaksanakan pememotongan pakaian sesuai pola marker. Tujuan proses spreading di pabrik garment: Untuk menyesuaikan jumlah lapisan kain dengan panjang marker Untuk melakukan proses pemotongan kain dalam jumlah banyak pada saat yang serempak. Untuk meminimalisir waktu pemotongan kain pada proses produksi garmen massal . Selama memangkas kain, seharusnya menggunakan marker multi garmen pada saat yang serentak. Untuk membuat setiap lapisan kain menjadi halus dan rata. Metode dalam proses spreading di pabrik garmen Ada 3 metode yang diterapkan dalam industri garmen untuk proses spreading dalam penggelaran kain ialah sistem manual ,sistem semi otomatis dan metode otomatis Metode spreading manual , kain di gelar secara manual tanpa alat oleh spreader Metode spreading semi otomatis , kain digelar dengan rol yang digerakkan oleh spreader Metode spreading otomatis, kain digelar secara mekanik oleh mesin yang dikendalikan computer Point penting yang wajib diamati pada saat spreading atau penggelaran kain Sebelum proses penggelaran kain beberapa hal penting yang harus diamati baik dengan metode manual maupun dengan menggunakan mesin spreading.Di bawah ini ialah beberapa faktor yang mesti diamati untuk proses spreading yang halus dan benar pada proses buatan garmen di pabrik garmen 1. Panjang dan Berat Kain : Selama menggelar kain , panjang dan lebar harus sama dengan panjang dan lebar marker. Pengukuran ini mesti seragam sebelum pemotongan kain. Jika tidak,dapat mengembangkan jumlah limbah kain atau mampu menjadikan bagian garmen banyak yang rusak. 2. Ketegangan Kain: Ketegangan pada kain harus seragam. Jika tegangan lebih tinggi dari ukuran bekerjsama ukuran kecil. Sebaliknya, kurangnya kerapatan kain dapat menyebabkan dilema selama pemotongan kain dan membuat ukuran bagian yang di hasilkan lebih besar dari pada ukuran sebenarnya yang di butuhkan. 3. Penyambungan Kain : Faktor penting lain dari penggelaran kain yaitu penyambungan kain. Penyambungan mesti akurat selama proses menggelar kain . Penyambungan yang berlebihan mampu mengembangkan terjadinya kesalahan dan penyambungan yang pendek mampu menciptakan bagian yang tusak . Lapisan kain harus dipertahankan sesuai dengan konstruksi kain dan tata cara penyambungan. 4. Listrik Statis: Umumnya serat buatan dapat meningkatkan muatan listrik, ialah penyebab utama yang menghasilkan listrik statis dalam proses penggelaran kain. Listrik statis mesti dihilangkan dengan pembumian atau menggunakan minyak khusus di antara dua lapisan kain. 5. Arah Lapisan Kain : Arah lapisan kain mesti dikoreksi. Arah lapisan kain tergantung pada jenis kain, Bentuk teladan dan konstruksi kain. Oleh karena itu, arah ply mesti diperiksa sebelum meletakkan ply di atas meja potong. Jika tidak, mereka dapat menyebabkan dilema selama bab menjahit pada garmen. 6. Nomor Ply : Nomor lapis yakni faktor penting lainnya untuk penggelaran kain. Jumlah lapisan mesti dihitung selama penggelaran kain. Jumlah lapisan yang lebih tinggi dapat meningkatkan getaran antara pisau pemotong dan lapisan kain dan jumlah lapisan yang rendah mampu meminimalkan produktivitas penggelaran kain . 7. Periksa Pencocokan strip untuk kain bermotif strip /garis Semua strip mesti diadaptasi dengan setiap lapisan kain . Oleh alasannya itu pencocokan stripe and check harus dijalankan dengan sangat hati-hati selama proses penggelaran kain. Jika tidak, itu akan menjadi masalah selama pada bagian seeing pabrik garmen. 8. Memotong bagian kain yang cacat : Ada berbagai jenis kesalahan kain yang ditemukan di bab inspeksi kain. Yaitu seperti lubang, ujung hilang, ujung putus, ujung tebal, kain reedy, acuan putus, double pick, slub, snarl, daerah tebal dan tipis, bekas pelipis dll. Sebelum menggelar kain kesalahan tersebut harus diidentifikasi dan juga dilepas dari kain. Mode Arah spreading /penyebaran kain Ada beberapa mode arah spreading penggelaran kain di pabrik garmen diantaranya adalah; Mode face one way, nap one way (F/O/W/N/O/W) Ilustrasi nap one way Pada mode ini setiap lapis kain digelar menghadap sisi luar di atas dan digelar satu arah saja dari ujung meja ke ujung di depannya. Hal ini memungkinkan spreader untuk menyaksikan semua permukaan kain untuk mengidentifikasi cacat dalam kain. Mode ini ialah mode penggelaran kain terbaik yang menciptakan tingkat kualitas tertinggi. Mode face one way nap up dow (F/O/W/N/U/D) Dalam mode ini, kain ini digelar dari permulaan meja hingga ke ujung meja. Kain diiris arah lebar kain, selanjutnya gulungan kain diputar 1800 kain digelar lagi dari awal kembali ke ujung meja di mana kain akan diiris dan diputar lagi. Proses ini diulang hingga semua lapisan kain yang dibutuhkan tersebar Mode ini memiliki kualitas terbaik kedua dan hanya digunakan pada kain yang simetris. Mode face to face, nap-one-way (F/F/N/O/W) Pada mode ini lapis kain digelar bab segi luar kain saling berhadapan, bagian segi dalam kain juga saling berhadapan. Kain digelar dari ujung meja potong ke ujung berikutnya, kemudian kain dipotong, diputar sehingga bab kain sisi luar saling berhadapan dan selanjutnya kain ditarik ke ujung awal menuju ujung berikutnya. Begitu seterusnya bergantian bagian sisi dalam kain berhadapan dan diulang hingga gulungan kain tergelar semua Mode face to face nap up down (F/F/N/U/D) Mode ini ialah mode penggelaran kain paling cepat, penggelaran dimulai dari ujung meja, ke ujung meja lainnya dengan llapisan kain bab segi luar kain saling berhadapan dan bagian sisi dalam juga saling berhadapan (lipatan kain mirip kipas). Mode ini tidak memerlukan biaya mahal, karena penggelaran tidak memerlukan waktu usang. Namun tidak semua lapisan kain dapat teridentifikasi cacatnya. Langkah langkah dalam menggelar kain di bab cutting pabrik garment 1) Gelar kain sesuai dengan kebutuhannya 2) Perhatikan gelaran kain lembar demi lembar secara teliti dan cermat 3) Pastikan antara gelaran pertama sampai gelaran terakhir tepi kain mesti sama baik memanjang maupun melebar 4) Tegangan kain harus sama 5) Pastikan tidak ada kain yang melipat, kendor, menggelembung, renggang satu sama lain, dan kain harus rata 6) Tinggi tumpukan kain atau jumlah lembar kain harus lebih rendah, dibandingkan dengan tinggi efektif pisau potong 7) Kerapatan atau kepadatan kain dibagian atas, tengah, bawah, harus sama 8) Pasang kertas marker yang sudah di cek, dan siap untuk di pasang pada gelaran kain 9) Siapkan stiker budling dan numbering pada setiap unsur marker 10) Siapkan mesin potong sesuai dengan spesifikasi tumpukan kain dan gunakan pisau potong yang tajam Sumber https://pendidikangarment.blogspot.com
Sabtu, 09 Mei 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon