Selasa, 21 Juli 2020

Cara Nila Yang Bagus Untuk Meningkatkan Hasil Panen

Cara budidaya ikan nila yang bagus pastinya akan memberikan hasil yang maksimal. Dalam postingan kali ini kita akan membahas perihal cara memajukan hasil panen dalam budidaya ikan nila. Pada dasarnya budidaya ikan nila yang baik cukup gampang untuk dikerjakan karena sifat yang dimiliki ikan nila yang mudah menyesuaikan dengan keadaan lingkungan sehingga dalam pemeliharaan ikan nila tidak membutuhkan perlakuan khusus, tidak memerlukan ongkos yang besar serta mampu menawarkan hasil yang cukup memuaskan. Sebelum melaksanakan budidaya sangat perlu untuk mengenal ciri dan sifat ikan yang mau dibudidayakan. Ikan nila merupakan ikan pemakan segala atau dikenal dengan omnivora. Ikan ini mampu memakan masakan dari flora maupun binatang. Di alam ikan nila menyantap jenis plankton dan lumut serta hewan air yang berskala kecil selaku pakan alaminya. Sehingga dari sifatnya tersebut pembudidaya mampu memanfaatkan eksistensi pakan alami guna menekan jumlah ongkos untuk pembelian pakan pemanis. Cara Nila Budidaya ikan nila yang dikerjakan dengan baik mampu meningkatkan hasil panen. Terdapat beberapa langkah yang perlu dijalankan guna menaksimalkan hasil panennya. Tahapan tersebut dimulai dari antisipasi kolam, pengadaan benih, pemeliharaan hingga panen. Baca :  Tahapan Persiapan Dalam Di Kolam Tanah Secara umum cara budidaya ikan nila mampu dilaksanakan dengan mengikuti tahapan berikut : 1. Persiapan Kolam Langkah awal yang wajib dikerjakan sebelum melakukan budidaya ikan ialah menyiapkan wadah yang hendak digunakan. Wadah yang dipakai untuk budidaya ika nila cukup bermacam-macam. Mulai dari wadah kolam beton, kolam tanah dan kolam terpal. Penggunaan wadah mampu diubahsuaikan dengan metode yang hendak diterapkan dan modal yang dimiliki. Contoh untuk bak tanah, sangat cocok digunakan untuk budidaya ikan nila dan mas alasannya diadaptasi dengan sifat ikan tersebut. Selain itu kolam tanah dapat menjadi kawasan tumbuhnya pakan-pakan alami bagi ikan nila. Dan penggunaan bak tanah memerlukan modal yang lebih sedikit ketimbang penggunaan bak beton. Dalam tahap persiapan kolam tersapat pula langkah langkah yang mesti dilaksanakan. Diantaranya: A. Pengeringan Kolam Pengeringan kolam pada dasarnya berfungsi untuk mengeringkan tanah dasar kolam guna mematikan hama dan penyakit yang hidup didasar bak, sehingga hal ini dapat menetapkan rantai hama dan penyakit. Selain itu fungsi lain dari pengeringan bak yakni untuk menguapkan gas-gas beracun yang terkandung didalam sabar. Pengeringan dikerjakan dengan mengeluarkan seluruh air dari dalam kolam. Tahap ini dilakukan selama 3-7 hari atau diadaptasi dengan kondisi cuaca. Tanah yang dianggap cukup kering ditandai dengan tanah yang menjadi retak-retak. Pengeluaran air B. Pengolahan Tanah Dasar Pengolahan tanah dasar dikerjakan dengan mencangkul atau membajak. Perlakuan ini bertujuan untuk menggemburkan tanah sehingga oksigen dapat gampang terserap kedalam tanah. Pengolahan tanah dasar ini juga bertujuan untuk mengangkat lumpur hitam yang mengendap didasar bak. Selain itu dalam tahap ini juga dilaksanakan pencucian bak jika ditemukan sampah yang mengendap di dasar. Pembajakan tanah dengan hand traktor C. Pengapuran Pengapuran dilaksanakan sesaat setelah pembuatan tanah dasar. Pengapuran bermaksud untuk menaikkan pH tanah sampai mencapai kisaran pH 6,5-8. Pada dasarnya pH tanah berada dibawah 6 tetapi jika keadaan pH dinilai cukup baik maka pengapuran tidak dilaksanakan. Dosis bantuan pupuk ialah antara 100 kg sampai 500 kg per hektar. Jumlah ini diubahsuaikan dengan pH tanah, kian asam tanah tersebut (pH rendah) maka bertambah banyak pula kapur yang akan digunakan. D. Pemupukan Pemupukan dimaksudkan untuk memperkaya bagian-unsur hara didalam tanah yang mau merangsang kemajuan pakan alami bagi ikan sehingga ikan peliharaan dapat terpenuhi pakannya.  Pupuk yang digunakan seharusnya berasal dari materi organik sehingga mudah terurai oleh lingkungan dan tidak menyisakan residu. Sebaiknya gunakan pupuk sangkar dengan dosis 250 kg per hektar. Atau penggunaan pupuk sangkar bisa digantikan dengan pupuk bungkus. Penebaran pupuk  E. Pemasukan Air Setelah didiamkan barang 1-2 hari selanjutnya dijalankan pengisian air sampai ketinggian 20-40 cm. Pengisian air tahap permulaan ini berkhasiat untuk menumbuhkan pakan alami. Baru sehabis 3 hari lalu kembali dilakukan pendapatan air sampai ketinggian 75 cm guna mempersiapkan penebaran benih ikan. 2. Pengadaan Benih Benih yang bagus akan menunjang kualitas ikan yang akan dipelihara, makin elok benih ikan yang dipakai maka makin optimal pula hasil panen nantinya. Benih ikan yang diseleksi seharusnya memerhatikan sumber benih, ciri benih yang baik biasanya  Pergerakan lincah Berwarna cerah Peka terhadap rangsangan dari luar Bergerak melawan arus Benih ikan nila yang sehat Adav beberapa jenis ikan nila yang banyak dibudidayakan, mirip ikan nila merah, nila bangkok, nila nirwana, nila sultana dan nila sigap. Setelah benih siap berikutnya yaitu tahap penebaran benih. Benih yang mau ditebar sebelumnya dikerjakan penyesuaian atau aklimatisasi. Ini bermaksud untuk membiasakan ikan terhdap kondisi media budidaya yang baru. Aklimatisasi mampu dilaksanakan dengan cara sebagai berikut : Menaruh kantong yang berisi benih di atas permukaan air bak selama 10-15 menit biar ikan dapat menyesuaikan diri dengan suhu di kolam. Buka kantung ikan Miringkan kantong hingga air dapat masuk kedalam bertahap Biarkan ikan keluar dengan sendirinya secara perlahan 3. Pemeliharaan Setelah benih ikan ditebar langkah berikutnya yakni melaksanakan pemeliharaan. Pemeliharaan dikerjakan. Dengan dukungan pakan teratur, pengontrolan kualitas air dan penanganan hama dan penyakit. A. Pemberian Pakan Pakan yang diberikan harus menyanggupi kebutuhan metabolisme ikan. Oleh karena itu jumlah pakan yang diberikan umumnya 3-5 % dari total biomasa ikan. Oleh sebab itu untuk memilih dosis ini perlu dilakukan samping secara berkala untuk menentukan kemajuan dan pertambahan berat ikan dan penentuan jumlah pakan yang mau digunakan selanjutnya. Namun santunan pakan dapat pula dijalankan secara adlibitum. Yaitu pemberian pakan sebanyak banyaknya hingga ikan menjadi kenyang. Dengan cara ini pengambilan sampel ikan tidak perlu sering-sering dijalankan. Ikan yang lapar lazimnya akan timbul dipermukaan air. Pemberian pakan dikerjakan dengan frekuensi 2 kali dalam sehari. Pakan yang dipakai untuk ikan nila seharusnya berbentukpakan terapung yang mana memudahkan dalam pengontrolan apakah pakan yang diberikan habis atau tidak. Selain itu pakan yang dipakai harus disesuaikan dengan kudapan .lisan ikan. Oleh sebab itu ukuran pakan umumnya diubahsuaikan dengan umur ikan yang dipelihara.   B. Pengontrolan Kualitas Air Air merupakan media hidup bagi ikan sehingga mutu air akan sangat menentukan keberhasilan budidaya yang dikerjakan. Sehingga pengontrolan kualitas air menjadi hal paling penting dalam melaksanakan budidaya. Air yang kotor ditandai dengan warna yang terlalu gelap dan menghasilkan wangi yang menyengat diakibatkan oleh fokus bahan organik yang melimpah didalam air. Keberadaan materi organik ini dapat memunculkan bibit-bibit penyakit dan hama. Kandungan bahan organik akan menjadi asupabbagi kemajuan mikroorganisme yang mampu menjadi penyaing bagi biota peliharaan jikalau jumlahnya yang telah mencapai blooming. Kondisi air sungguh dipengaruhi oleh sisa bahan organik yang berasal dari sisa pakan dan buangan metabolisme ikan. Sehingga pengontrolan dukungan pakan juga tetap perlu dilakukan. Selain itu perhatikan sirkulasi air. Jika air sedang tidak baik mampu dilaksanakan sirkulasi dengan air yang gres. Pengontrolan mutu air sebetulnya dapat dilaksanakan dengan memerhatikan faktor biologi , kimia dan fisika air. C. Penanganan Hama dan Penyakit Penanganan Hapen mampu dilajudil dengan selalu menjaga kondisi media budidaya. Selain it mampu pula diterapkan biosekuriti untuk menghindari hama predator. Tetap mempertahankan kebersihan lingkungan budidaya merupakan langkah preventif. Jika ikan menawarkan perilaku tidak sewajarnya mampu mengindikasikan adanya serangan penyakit. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan penanganan sesegera mungkin untuk menangkal penyakit mewabah. 4. Panen dan Pascapanen Tahapan akhir dalam budidaya ikan nila adalah panen dan pascapanen. Ikan yang telah dipelihara selama 3-4 jikalau dengan bobot 300-400 gram sudah dapat dipanen. Pemanenan dilaksanakan dengan panen selektif atau panen total. Panen pilih-pilih dikerjakan dengan menyeleksi ikan yang besar saja. Sedangkan untuk panen total dijalankan dengan mengeringkan bak dan memanen seluruh ikan yang telah dipelihara. Panen pilih-pilih Baca Juga : Jenis Yang Menguntungkan dan Banyak Diminati Prospek Pasar Ikan Nila Merah Nah itulah alur cara budidaya ikan nila yang baik untuk mengembangkan hasil panen. Selamat mencoba dan biar sukses..
Sumber https://belajarmembudidayaikan.blogspot.com


EmoticonEmoticon