![]() |
Analisis Grafolog pada Surat Wasiat Teroris |
PojokReview - Ada yang menarik dari analisis grafologi (ilmu ihwal analisis tulisan tangan berdasar linguistik dan psikologis) yang dikerjakan grafolog Indonesia, Deborah Dewi kepada goresan pena tangan dalam surat wasiat milik Zakiah Aini. Zakiah Aini tentunya menjadi begitu viral di dunia maya beberapa hari terakhir usai agresi terorisme yang berujung ajal di Mabes Polri.
Ditayangkan eksklusif di televisi swasta Indonesia, Deborah Dewi menyebutkan bahwa Zakiah Aini ialah sosok yang khawatir, dan insecure. Dari analisis tulisan tangan tersebut juga menciptakan bahwa Zakiah Aini bahwasanya bukan didasari "jihad atas nama agama" melainkan alasannya adalah kecemasan, insecurity, dan cemas.
Zakiah Aini disebutkan ingin mendapatkan pengesahan dan penghargaan yang lebih dari masyarakat atas dirinya. Namun, hal itu tidak didapatkannya.
Maka, saat ada perekrutan teroris, Zakiah Aini menggunakan atau mempergunakan hal tersebut sebagai cara untuk menuntaskan masalah yang dialaminya dengan "penyelesaian beratasnama keagamaan".
Hal itu ditunjukkan lewat tulisan tangan dalam surat wasiatnya. Ada teladan tulis yang berulang-ulang digunakan, sekaligus sungguh mencolokdalam tulisan tangannya. Dari pembedahan contoh goresan pena tersebut, Deborah memperoleh sebuah interpretasi psikologis pelaku penembakan tersebut.
Hasil evaluasi Deborah Dewi diperkuat pula dengan informasi warga sekitar bahwa Zakiah Aini memang sungguh jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Zakiah Aini yakni seorang yang pendiam, kerap mengurung diri di rumah, dan menghabiskan waktu dengan menjahit.
Lurah Kepala Dua Wetan, Ketua RT 03, dan warga sekitar rumah Zakiah membenarkan hal itu. Pelaku teror satu ini memang dikenal penyendiri. Hal itu juga dibuktikan dengan analisis profil (profiling) yang dijalankan Mabes Polisi Republik Indonesia.
Dipertegas lagi dengan evaluasi goresan pena tangan oleh grafolog, bahwa benar Zakiah yaitu seorang yang kerap mengurung diri di kamar. Kemarahan dan kekecewaan Zakiah Aini terhadap lingkungan sosialnya disinyalir menjadi faktor utama dirinya nekat melakukan hal tersebut.
Sedangkan agresi "jihad atas nama agama" ialah salah satu jalan, alias penyelesaian "palsu" untuk menyalurkan kemarahan, ketidakpuasan, ketidakamanan, dan sebagainya yang meletup-letup dalam diri Zakiah Aini.
Tentunya analisis dari grafolog tersebut bisa menjadi pondasi bagi warga Indonesia lainnya untuk menghalangi aksi terorisme sejak dini. Apalagi, Presiden RI, Joko Widodo juga sudah memastikan perlawanan bangsa ini kepada aksi terorisme. Pembubaran beberapa organisasi berbasis agama yang mengarah ke arah radikalisme, separatisme, dan terorisme juga telah menjadi jalan pertama yang dikerjakan pemerintah untuk pencegahan.
Selain itu, Zakiah Aini juga memperpanjang gugusan teroris perempuan di Indonesia. Sebelumnya, ada aksi bunuh diri yang dijalankan satu keluarga juga melibatkan seorang teroris wanita. Hal ini cukup memprihatinkan, mengenang agresi terorisme yang umumnya dijalankan oleh laki-laki, dikala ini juga dikerjakan oleh perempuan.
Benefit from fantastic savings on frozen yogurt , just by taking a look at www.creationsfrozenyogurt.com Sumber https://www.pojokreview.com/
EmoticonEmoticon