![]() |
Nama yang Mesti Dicatat dalam Derby della Madonnina selain Lautaro dan Lukaku (sumber foto: Inter.it) |
PojokReview - Tidak berlebihan bila banyak yang menyebutkan semua mata di dunia tertuju ke Kota Milan, Italia pada hari Minggu (21/2/2021). Pasalnya, dua klub besar Italia dan Eropa yang berasal dari kota itu saling bentrok. Inter Milan melawan AC Milan, biru vs merah.
Inter Milan menang telak dalam sabung itu, lewat tiga gol tanpa balas. Dua gol dari Lautaro Martinez dan satu gol dari Romelu Lukaku. Maka dua nama ini terus disebut sebagai pemain penting dalam kemenangan Inter Milan melawan lawan bebuyutannya, AC Milan. Kemenangan penting sebab menciptakan Inter Milan melangkah menjauhi AC Milan di puncak klasemen Serie A Liga Italia.
Memang benar bahwa Lautaro Martinez dengan dua golnya, serta Lukaku dengan aksi solo di antara tiga bek Milan mesti kita berikan pujian dan tepuk tangan meriah. Namun, ada dua nama lagi yang harus mendapatkan perhatian tambahan. Dua nama ini juga memiliki peran mengakibatkan Inter Milan mampu menghajar abang kandungnya tersebut.
Nama Pertama yang Mesti Dicatat dalam Derby della Madonnina selain Lautaro dan Lukaku: Samir Handanovic
![]() |
Samir Handanovic |
Nama pertama yaitu Samir Handanovic. Setelah tersengat dengan gol cepat Inter Milan, AC Milan berkali-kali meneror gawang yang dikawal Handanovic. Tapi Handanovic terlalu tangguhuntuk semua pemain AC Milan, bahkan untuk Ibrahimovic sekalipun.
Menit ke-38, Handanovic mampu mengandaskan tembakan voli keras Ibrahimovic. Menit ke-47 dan ke-48 secara bertubi-tubi Ibrahimovic dan Tonali mencoba menaklukan Handanovic untuk menyamakan kedudukan. Bahkan, Ibrahimovic menjajal dua kali mengarahkan bola ke dalam gawang yang keduanya nyaris berbuah gol. Lagi-lagi Handanovic terlalu perkasa untuk striker gaek "mantan" Inter Milan itu. Sedangkan berkelang satu menit lalu, giliran Tonali yang memanfaatkan bola liar, mencoba mengalahkan Handanovic, juga kandas.
Penampilan Handanovic tidak kendur sampai menit tamat. Terbukti, peluang Rebic di menit ke-90 juga mampu dikandaskan Handanovic. Buah dari stress alasannya selalu gagal mengalahkan Handanovic, membuat Milan malah keteteran dan dihajar balik lewat sejumlah potensi Inter Milan dari kaki Barella, Eriksen, Lautaro dan Lukaku.
Maka nama pertama yang harus dicatat pada pertarungan Inter Milan vs AC Milan (selain Lautaro dan Lukaku) ialah Samir Handanovic. Pada pertarungan itu, dia bermetamorfosis menjadi seorang raksasa yang tak terkalahkan di bawah mistar gawang Inter Milan. Nilai 85 yang diberikan dari banyak sekali situs untuk kiper asal Slovenia itu sangat tepat dan berdalih. Bayangkan saja, Inter Milan hanya mempunyai 6 tendangan ke gawang (dari total 16 tendangan) dan 40% penguasaan bola namun berbuah 3 gol. Sedangkan Milan yang punya lebih banyak tendangan ke gawang, yaitu 8 tendangan (dari total 15 tendangan) dan penguasaan bola sampai 60% tak bisa menjebol gawang Handanovic!
Nama Kedua yang Mesti Dicatat dalam Derby della Madonnina selain Lautaro dan Lukaku: Ivan Perisic
![]() |
Ivan Perisic |
Nama kedua yang mesti dicatat pada pertarungan Inter vs Milan Minggu malam (selain Lautaro dan Lukaku) yakni Ivan Perisic. Mantan gelandang Bayer Munchen ini menampilkan performa terbaik untuk mendukung penyerangan sekaligus pertahanan.
Bahkan pertandingan gres berjalan dua menit ketika Perisic sudah membuat kesempatan lewat tandukannya yang sayangnya masih melebar. Perisic bisa menjadi motor serangan Inter Milan bareng dengan Eriksen dan Barella untuk mengobrak-abrik pertahanan Milan.
Di babak pertama, Perisic berkali-kali melepas umpan yang cantik untuk Lukaku dan Lautaro. Di menit ke-28, Perisic melepaskan umpan setelah melaksanakan aksi bagus melalui hadangan Calabria. Di menit ke-37, teror Perisic juga nyaris berbuah gol, sehabis tendangannya di tepis oleh Donnarumma dan bola muntahnya hampir saja dimanfaatkan oleh Lautaro.
Perisic jadinya mencatatkan satu assist setelah menyodorkan umpan tarik yang bagus pada Lautaro di menit ke-57 dan berbuah gol. Gol ini yang menjadikan AC Milan tertunduk lesu dan berbuah gol ketiga. Gol tersebut tercipta justru setelah AC Milan menjajal meningkatkan intensitas penyerangan ke gawang AC Milan!
Meski demikian, duet Lautaro dan Lukaku harus menerima pujian lebih, bukan hanya di pertandingan ini saja. Lautaro memang berhasil mencuri perhatian dengan dua golnya, tapi Lukaku justru lebih banyak menjadi topipembicaraan karena aksi solo berbuah gol serta satu assist cantiknya yang menjadi gol lewat kepala Lautaro.
Sumber https://www.pojokreview.com/
EmoticonEmoticon