Kamis, 07 Januari 2021

Tips Membangun Bisnis Sembako Jelang Ramadan Minim Modal Dan Risiko, Untung Lebih Besar

 Ramadan sebentar lagi dan tentunya bisa menjadi momentum untuk Anda membangun usaha Tips Membangun Bisnis Sembako Jelang Ramadan Minim Modal dan Risiko, Untung Lebih Besar
Tips Membangun Bisnis Sembako

pojokreview - Ramadan sebentar lagi dan tentunya bisa menjadi momentum untuk Anda membangun usaha. Kebanyakan orang akan menentukan perjuangan kudapan (masakan berbuka) dan usaha masakan. Itu berarti, kebutuhan akan sembako akan meningkat tajam, bukan. 


Ini potensi besar, kalau Anda ingin mencoba membangun perjuangan jual sembako jelang bulan berkat. Tentu Anda mampu melihat betapa meningkatnya kebutuhan akan gandum, tepung, telur, susu, minyak goreng, dan materi pokok lainnya, bukan?


Tentunya, potensi menjual sembako bisa menjadi opsi yang sempurna. Apalagi, kalau Anda mampu berkompetisi harga dengan usaha serupa di sekeliling Anda. Namun, memasarkan sembako tentunya Anda mesti merencanakan modal yang besar untuk berbelanja barang dalam jumlah banyak (grosir) lalu dijual kembali. Atau, jikalau istilah para usahawan toko kelontong, "kulakan". 


Nah, Anda mesti akil-cendekia mencari tempat grosiran dengan harga paling murah, supaya Anda bisa menjual dengan harga berkompetisi. Kemudian, Anda juga harus memperhitungkan ongkos kirim atau setidaknya pengganti biaya "ojek" ketika membeli dan mengirim barang-barang hasil kulakan tersebut.


Semakin Anda bisa menekan harga beli dan biaya kirim, pastinya harga jual Anda akan bisa berkompetisi. Tidak hanya itu, pembeli Anda juga akan mementingkan mutu dari produk yang mau dibeli, walaupun harganya lebih mahal.


Studi Kasus#1


Misalnya untuk produk tepung terigu, ada merek "A" yang dijual Rp9.500 dan ada merek "B" yang dijual Rp13.000. Namun, merek B yang dibanderol seharga Rp13.000 per kg tadi masih banyak dibeli alasannya kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan yang harganya Rp9.500.


Di warung kelontong, tepung terigu A yang dibanderol Rp9.500 tadi justru dijual seharga Rp13.000. Jadinya, pembeli banyak yang menentukan pergi ke pasar untuk berbelanja produk B walaupun mereka mesti mengeluarkan uang biaya ojek Rp5.000. 


Nah, bayangkan saja bila Anda bisa menjual tepung terigu merek B tadi dengan harga Rp15.000 per kg. Tentunya, para pembeli yang memerlukan tepung kualitas premium tadi akan berdatangan ke warung Anda, sebab selisih harga dari produk B (kualitas premium) di warung Anda dengan produk A (mutu biasa) di warung yang lain cuma Rp2.000.


Pertanyaannya, bagaimana cara mendapatkan untung untuk menjual produk B?


Caranya, pertama Anda berbelanja produk B dalam jumlah besar, contohnya 100 sampai 300 kg di grosiran. Maka dengan cara "kulakan" tersebut, Anda akan mendapatkan tepung terigu B dengan harga yang lebih hemat biaya, serta perhitungan biaya kirimnya juga lebih rendah. 


Kita anggap saja, tepung terigu merek B tadi dijual Rp13.500 per kg, akan menjadi sekitar Rp1.100.000 per 100 kg. Ditambah ongkos kirim anggap saja sekitar Rp20.000. Maka dengan total Rp1.120.000 tersebut, modal Anda cuma:


Rp1.120.000/100 = Rp11.200 per kg.


Maka menjual Rp15.000 tadi masih akan mendapatkan untung sekitar Rp3.500 (kita bulatkan saja Rp11.500). Bila 100 kg tadi sukses Anda jual semuanya, maka perhitungan keuntungan mampu menjadi Rp350.000.


Risikonya adalah, bagaimana jika sebagian besar dari produk yang Anda jual tersebut tidak laris? Kemudian, bagaimana pula jika ada risiko barang yang rusak dan sebagainya selama proses penjualan?


Studi Kasus#2


Tentunya, di warung Anda nantinya produk yang dijual tidak cuma tepung terigu saja, bukan? Akan ada banyak bahan pokok dan keperluan sehari-hari yang dijual di warung kelontong Anda. Kita anggap saja Anda menjual lima puluh item dan semoga bisa menjadi "penguasa", semua item tersebut mesti termurah dibandingkan warung yang lain.


Bayangkan jikalau Anda memasarkan tepung terigu lebih murah, namun telur lebih mahal. Maka, pembeli hanya akan membeli tepung terigu di warung Anda, sedangkan telurnya dibeli di warung lainnya. Padahal, pembeli yang memerlukan tepung tersebut juga memerlukan telur. Karena itu, untuk keuntungan lebih baik, Anda mesti menjual semua item yang ada di warung Anda dengan harga lebih rendah. Ingat, semua item.


Masalahnya adalah, grosiran atau sales tidak seluruhnya menjual produk dengan harga yang murah. Dengan kata lain, untuk tepung terigu contohnya, akan lebih murah di toko A. Sedangkan untuk telur, justru lebih murah di toko B. Lalu, untuk bahan pokok lainnya, misalnya minyak goreng, justru lebih murah di toko C.


Pertanyaannya, bagaimana supaya semua item di warung kita lebih hemat biaya? Jawabannya adalah, kita mesti membeli di daerah yang paling murah. Dengan kata lain, untuk tepung terigu beli di toko A, telur beli di toko B dan minyak goreng beli di toko C, dan lain-lain.


Risikonya ialah, biaya kirim atau biaya transportasi untuk pembelian justru membesar. Atau misalnya, jikalau Anda bisa menghubungi via telepon, maka Anda harus menghubungi ke banyak grosir atau sales untuk menerima harga yang paling rendah di semua item. Bukankah itu terlalu ribet? Serta dengan biaya kirim dari tiga atau empat toko berlainan, malah justru menciptakan Anda mesti mengoptimalkan harganya, sebab biaya kirim terlalu membengkak?


Solusi


Dari studi kasus di atas, cara untuk mendapatkan laba yakni membeli dalam jumlah banyak untuk menekan modal, serta menekan pula biaya kirimnya. Namun, kesannya adalah produk yang tidak laris tidak bisa dikembalikan, serta produk yang rusak selama pengantaran akan menjadi kerugian Anda.


Nah, untuk meminimalisir kerugian, berarti Anda harus meminimalisir risiko. Caranya adalah, Anda harus berbelanja dalam jumlah banyak yang bersifat "pinjaman". Dengan demikian, barang yang tidak laku bisa dikembalikan lagi ke pedagang . Kedua, usahakan Anda membeli produk yang murah ongkos kirimnya, jika mampu yang gratis biaya kirim.


Di mana pula mampu didapatkan penjual yang "meminjamkan" produk pada kita, apalagi produknya itu sembako? Kemudian, bisa pula gratis biaya kirim? 


Untuk studi perkara kedua, untuk kulakan Anda akan mendatangi banyak sales dan grosir, demi mendapatkan harga paling rendah. Ongkos kirim membengkak, waktu banyak terbuang, serta pulsa telepon lebih singkat habis. Apakah ada grosir atau penjual yang menjual semua bahan yang dibutuhkan dengan harga yang terendah?


Rekomendasi: Aplikasi Super, SuperApp


Bila Anda pernah mendengar ihwal SuperApp, pastinya Anda tidak akan menganggap "solusi" yang disebutkan sebelumnya hanyalah suatu cerita. SuperApp adalah aplikasi yang mempermudah Anda untuk memulai perjuangan jualan sembako dengan modal yang minim.


 Ramadan sebentar lagi dan tentunya bisa menjadi momentum untuk Anda membangun usaha Tips Membangun Bisnis Sembako Jelang Ramadan Minim Modal dan Risiko, Untung Lebih Besar

Bila sebelumnya Anda mesti pergi ke banyak grosir, atau menghubungi banyak sales, maka kali ini Anda cuma perlu satu aplikasi untuk semua barang. Proses kulakan menjadi lebih gampang mempergunakan teknologi, apalagi di masa teknologi 4.0 ini. Warung kelontong sederhana pun jangan hingga tidak ikut mempergunakan kedigdayaan teknologi ini.


Semua barang yang hendak Anda pesan di SuperApp dijual dengan harga grosir yang lebih murah. Ditambah lagi ini lebih hebatnya, untuk barang pesanan ke lokasi tidak dikenai biaya kirim, khususnya untuk kawasan Surabaya dan sekitarnya (Jawa Timur).


SuperApp juga terpercaya dan diawasi oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (DJPKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI. Makara, lebih aman dan terpercaya untuk Anda.


Cara Mendaftar di SuperApp


Cara mendaftarkan diri di SuperApp untuk menjadi #sedulursuper juga mudah. Anda hanya perlu membuka Playstore lalu unduh Aplikasi Super dan instal di ponsel Anda. Kemudian, Anda cuma perlu mengisi data diri Anda secara lengkap, kemudian verifikasi diri dengan memasukkan kode OTP.


Cara kerjanya cukup gampang, tentu saja Anda telah menyiapkan tempat (warung) Anda untuk memuat barang barang jualan yang Anda pasok dari Super Center. Selain dari Super Center, juga ada beberapa Toko Mitra dari Super App yang terdekat dengan warung Anda.


Anda tinggal memasarkan barang yang Anda pesan sendiri di warung Anda, lalu kawan akan menyetor hasil pemasaran barang yang "laku" terjual. Ingat, hanya yang laris terjual, yah. Bagaimana dengan yang tidak laris? Akan dikembalikan lagi ke Super center. Jadinya, Anda tidak merugi. 


Baru kemudian, Aplikasi Super akan mengambil modal atau harga pokok barang dan membagikan keuntungan pemasaran pada Anda. Nah, bebas kerugian dan minim modal, bukan?


Apa saja yang hendak Anda peroleh dikala menjadi #sedulursuper? Pertama, Anda akan mudah belanja kebutuhan sehari-hari dengan satu aplikasi. Anda bisa belanja super mudah semua bahan kebutuhan sehari-hari yang Anda butuhkan dengan harga yang lebih hemat biaya. 


Dengan demikian, Anda mampu memasarkan dengan harga berkompetisi dengan menjadi Super Agen. Apabila di warung Anda seluruhnya lebih hemat biaya, bukankah warung Anda akan menjadi "super bohay" di mata para pembeli?


Dan pastinya, semua risiko yang ada di studi perkara di atas bisa teratasi dengan menjadi super distributor. Anda ingin tahu lebih banyak tentang Aplikasi Super ini? Silahkan datangi situsnya di https://superapp.id.


Sumber https://www.pojokreview.com/


EmoticonEmoticon