Minggu, 28 Februari 2021

Rekreasi Taman Narmada Lombok Barat

 

Taman Narmada merupakan sebuah taman yang dulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan  Wisata Taman Narmada Lombok Barat

Taman Narmada merupakan sebuah taman yang dulunya dipakai sebagai tempat peristirahatan dan tempat mandi keluarga kerajaan Mataram. Selain itu, terdapat pula taman-taman dan beberapa peralatan yang dipakai untuk menghibur raja-raja. 

Taman Narmada terletak di Desa Lembuah, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 10 km sebelah timur Kota Mataram. Tahun 1727 M, Raja Anak Agung Gde Ngurah Karangasem membangun suatu taman indah bernama taman Narmada. Nama Narmada diambil dari nama sebuah anak sungai gangga yang sungguh suci di India yang berjulukan Narmadanadi. Taman ini menyerupai Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak. Bagi umat Hindu, air merupakan suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Air yang memancar dari dalam tanah (mata air) disamakan dengan tirta amerta (arti keabadian) yang menyembur dari Kensi Sweta Kamandalu. Dahulu kala, nama Narmada dipakai untuk menyebutkan nama mata air yang membentuk beberapa bak dan suatu sungai di kawasan tersebut. Lambat laun dipakai untuk menyebut pura dan keseluruhan kompleks Taman Narmada.

Kompleks Taman Narmada yang ada di Lombok itu mampu dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu gerbang utama, jabalkap, telaga kembar, gapura gelang/paduraksa, mukedes, telaga padmawangi, balai loji, balai terang, petandaan bangunan sakapat, balai bancingah, Pura Kalasa, dan Pura Lingsar.

Bangunan-bangunan lain di kompleks Taman Narmada dalam wujud pertamanan telah sukar ditelusuri keasliannya Menurut peta tahun 1899 taman di kompleks Taman Narmada di antaranya yaitu: Taman Bidadari, Taman Anyar, Taman Paresak, dan Taman Kelasa. Taman Anyar dan Taman Kelasa saat ini sudah menjadi perkampungan penduduk. Adapun Taman Paresak, ketika ini sudah menjadi kebun buah buahan dengan flora khususnya ialah buah manggis.

Keindahan Taman Narmada Lombok Barat

Keindahan taman Narmada, kini dapat dicicipi oleh masyarakat umum dan menjadi sentra wisata yang senantiasa ramai dikunjungi pelancong lokal dan luar negeri yang selalu dipadati khususnya pada final pekan.

Untuk Anda yang menyukai suasana alam maka tidak salah jika menyempatkan diri untuk berkunjung ke Taman Narmada. Konsep taman ini memiliki ciri nuansa alam yang eksotik, ditata mirip bentuk gunung. Di bagian bawah terdapat tiga bak yang diairi oleh sumber mata air jernih bagaikan suatu danau. Jumlahnya yang tiga sama dengan jumlah Danau Segara Anak di puncak Gunung Rinjani. Di dalam taman ini terdapat suatu pura berjulukan Pura Kalasa yang berada di bab atas. Untuk sampai ke pura ini, Anda mesti melewati puluhan anak tangga yang sengaja dibuat agar terlihat seolah-olah menaiki Gunung Rinjani. Cukup bikin capek untuk sampai ke puncak atas Pura Kalasa, Namun, rasa capek dan lelah tersebut akan terhapus dengan adanya situasi alam yang masih segar, pepohonan rindang, dan kolam renang alami dengan air yang jernih.

Memasuki gerbang taman yang berciri Hindu ini, hadirin akan eksklusif disuguhi sebuah bangunan kuno yang berada sempurna di sisi kiri. Bangunan berjulukan Bali Loji ini, dulunya dipakai sebagai tempat tinggal raja dan istrinya. Sementara itu, di depan Balai Loji atau sempurna di segi kanan gerbang masuk, terpampang sebuah peta Taman Narmada, yang berfungsi untuk membuat lebih mudah hadirin berkeliling taman air itu.

Tanah seluas dua hektar ini bisa menampung beberapa kolam dan tumbuhan yang menciptakan indah Taman Narmada. Selain keindahan taman yang tertata apik dan asri ini, daya tarik utama taman ini ialah terdapatnya sebuah Balai Petirtaan yang sumber mata airnya berasal dari Gunung Rinjani. Balai Petirtaan ialah tempat pertemuan tiga sumber air, ialah Suranadi, Lingsar, dan Narmada Mata airnya yang berasal dari Gunung Rinjani sekaligus selaku kawasan pertemuan tiga sumber mata air lainnya.

Air yang ada di Balai Petirtaan diandalkan berguna mampu menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan infinit muda. Sebelum mendapatkan air suci ini, pengunjung harus mengikuti metode yang dipandu seorang juru kunci penjaga (kuncen) dalam balai petirtaan Bersama sang kuncen, hadirin mengikuti ritual pengambilan air. Sang kuncen lalu meminta hadirin berdoa berdasarkan keyakinan masing masing. Setelah melalui serangkaian ritual tersebut, barulah para hadirin mampu menikmati dengan membasuh ke tampang atau dengan meminumnya. Perlu juga dikenali ada larangan bagi perempuan yang sedang datang bulan untuk masuk dalam petirtaan ini.

Antara bulan November dan Desember, taman ini akan terlihat seperti pusat ibadah. Para penduduk orisinil lombok penganut agama Hindu pada bulan tersebut lazimnya merayakan Hari Pujawali dengan menaiki Gunung Rinjani dan melaksanakan ritual pekelan dengan melempar barang barang dan pemanis kecil untuk menghormati Dewa yang menjaga Gunung Rinjani. Namun bagi yang tidak mampu pergi ke gunung, mereka cukup datang menuju pura di taman ini.




Sumber https://www.mooreyi.com/


EmoticonEmoticon