![]() |
Jambu mede |
G. Jambu Mede (Anacardium Occidentale L.)
Jambu mede atau jambu simpanse memiliki banyak manfaat serta khasiat yang baik untuk kesehatan, pastinya sebagai obat untuk sakit tertentu. Sebelum membahas khasiat dan faedah jambu Mede ada baiknya mengenal apalagi dahulu wacana jambu Mede.
Jambu Mede atau jambu monyet berasal dari Brazil, tersebar di daerah tropik dan didapatkan pada ketinggian antara 1-1.200 m dpl. Jambu mede akan berbuah lebih baik di kawasan beriklim kering dan curah hujan kurang dari 500 mm per tahun. Tanaman ini mampu berkembang di segala macam tanah, asalkan jangan ditanah lempung yang pekat dan tergenang air. Pohon tinggi 8-12 m, memiliki cabang dan ranting yang banyak.
a. Batang melengkung, berkayu, bergetah, dan percabangan mulai dari bab pangkalnya.
b. Daun tunggal, bertangkai, panjang 4-22,5 cm, lebar 2,5-15 cm. Helaian daun berupa bulat telur sungsang, tepi rata, pangkal meruncing, ujung membulat dengan lekukan kecil di bagian tengah, pertulangan menyirip, dan berwarna hijau.
C. Bunga berumah satu mempunyai bunga betina dan bunga jantan, tersusun bentuk malai, keluar di ketiak daun atau di ujung percabangan
d. Buahnya buah kerikil, keras, melengkung. Tangkai buahnya lama kelamaan akan menggelembung menjadi buah semu yang lunak, seperti buah peer, berwarna kuning, adakala bernoda merah, rasanya anggun agak sepat, banyak mengandung air dan berserat
e. Biji bulat panjang, melengkung pipih, warnanya coklat renta, Daun muda mampu disantap selaku lalap (mentah atau dikukus apalagi dahulu). Buah semu rasanya sepat dan mampu dikonsumsi selaku rujak dibentuk minuman, anggur dan selai.
Jika sudah dimasak, harga biji jambu mede cukup mahal, diketahui dengan nama kacang mede. Kulit bijinya mengandung cashew nut shell liquid (CNSL).
Jika cairan tersebut tentang verbal mampu menjadikan peradangan Setelah dimasak, CNSL dapat digunakan untuk materi pelumas, insektisida, pernis, plastik, enten, atau okulasi.
1. Sifat dan Khasiat jambu mede
Tanaman obat ini memiliki banyak khasiat bagi pengobatan, mulai dari kulit kayu, daun, akar, biji buah sampai tangkai daun, dan tangkai buahnya. Kulit kayu berbau lemah, rasanya kelat dan usang-kelamaan menjadikan rasa tebal di lidah. Khasiatnya selaku pencahar, astringen, dan memacu acara enzim pencernaan (alteratif)
Daun berbau aromatik, rasanya kelat, berguna antiradang dan penurunan kadar glukosa darah (hipoglikemik). Biji memiliki kegunaan selaku pelembut kulit dan penghilang nyeri (analgesik) Tangkai daun berfungsi selaku pengelat dan akar berkhasiat selaku pencahar (laksatif).
2. Kandungan Kimia jambu Mede
Bagian-bagian yang tadi disebutkan mempunyai khasiat bagi pengobatan, tidak terlepas dari kandungan kimianya. Kulit kayu mengandung tanin yang lumayan banyak, zat samak, asam galat dan ginkol katekin. Daun mengandung tanin-galat, flavonol, asam anakardiol, asam elagat, senyawa fenol, kardol dan metil kardol. Buah mengandung protein, lemak, vitamin (A, B dan C). kalsium, fosfor, besi dan welirang. Biji mengandung 40-50% minyak dan 21% protein protein Berikut beberapa bagian tumbuhan jambu monyet yang biasa digunakan selaku bahan obat
a. Kulit kayu digunakan untuk pengobatan:
1) sering buang air kecil (diabetes mellitus);
2) kencing anggun (diabetes mellitus);
3) sembelit
4) sariawan, dan
5) bisul
b. Biji dipakai untuk pengobatan:
1) radang verbal rahim (servikitis);
2) sakit gigi, radang gusi
3) gigitan ular berbisa, dan
4) berat badan kurang.
c. Minyak biji digunakan untuk pengobatan:
1) ruam kuku, borok, prosiasis, dan
2) keracunan masakan
d. Kulit biji digunakan untuk pengobatan:
1) kanker kulit,
2) membersihkan karang gigi.
e. Daun muda digunakan untuk pengobatan
1) tekanan darah tinggi (hipertensi);
2) kencing bagus (diabetes mellitus),
3) malaria;
4) rematik, dan
5) sariawan.
3. Contoh Pemakaian jambu Mede sebagai obat
Beberapa jenis penyakit bisa kita sembuhkan dengan memanfaatkan tanaman jambu simpanse ini, dengan takaran dosis yang cocok akan kelihatan keuntungannya Berikut ini beberapa acuan di antaranya.
a. Sembelit
Cuci 10 gr kulit kayu jambu mede sampai higienis, lalu rebus dalam 2 gelas air selama 20 menit. Setelah acuh taacuh, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali sama banyak
b. Kencing Manis (Diabetes Mellitus)
Cuci 15 gr kulit kayu jambu mede sampai bersih, kemudian potong-potong seperlunya Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah hambar saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali masing-masing 1/2 gelas,
C. Radang Tenggorokan
Cuci 5 buah semu jambu mede hingga higienis, kemudian parut. Tambahkan 4 sendok makan air masak dan 2 sendok makan madu sambil diaduk rata Peras ramuan tersebut, kemudian saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur (eksklusif ditelan), sehari 3 kali, masing-masing 2 sendok makan.
d. Sariawan
Cuci segenggam daun muda dan sepotong kulit kayu jambu mede sampai bersih, kemudian rebus dalam 1 liter air sampai mendidih (selama 15 menit), Setelah hambar saring dan air saringannya siap untuk diminum Pengobatan dilakukan sehari 2-3 kali, masing-masing 1 gelas. Air rebusan tersebut juga mampu digunakan untuk berkumur-kumur.
e. Reumatik, dan Tekanan Darah Tinggi
Potong-potong segenggam daun jambu mede, kemudian rebus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah masbodoh, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
f. Digigit Ular Berbisa
Gongseng beberapa buah jambu mede yang mengandung biji hingga kulit luarnya menguning untuk menetralisir racun yang mampu mengakibatkan iritasi kulit. Setelah kuning, keluarkan bijinya. Jemur hingga kering, lalu giling hingga halus, Gunakan ramuan ini untuk menabur luka akibat gigitan ular beracun.
g. Sakit Gigi, Radang Gusi
Gongseng 5 buah kacang mede kering sampai kuning, lalu giling menjadi serbuk. Ambil 1 sendok teh serbuk tersebut, lalu tambahkan 1/4 sendok teh madu. Aduk sampai rato, kemudian bubuhkan pada gigi yang berlubang / sekitar gusi yang meradang.
Catatan:
1 Secara botani, buah jambu mede yang sesungguhnya ialah buah geluknya (nuts), sedangkan buah yang umumnya dirujak yakni tangkai buah yang membengkak dan berdaging, 2. Getah kulit bijinya (pericarp) mengandung kardol yang beracun dan mampu menjadikan iritasi kulit. Jika seseorang mengeluarkan kacang mede dengan cara menggigit kulit luar bijinya akan terasa panas dan perih karena terjadi iritasi di bibir dan mukosa ekspresi.
Sopandi, 2016, Tanaman Obat Tradisional (jilid III),PT fasilitas panca karya nusa. H. 36-38
Sumber https://www.mooreyi.com/
EmoticonEmoticon