Masa sebelum imbas Hindu-Budha masuk ke Indonesia disebut dengan kurun prasejarah atau praaksara karena pada periode itu orang belum mengenal tulisan atau belum didapatkan bukti/sumber sejarah yang berupa tulisan. Namun, bahan periode prasejarah ini tidak dibahas di Sekolah Dasar. Materi IPS di SD dimulai dari efek kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Beberapa kerajaan Hindu-Budha di Indonesia di antaranya: (1) Kerajaan Kutai, (2) Kerajaan Tarumanegara, (3) Kerajaan Sriwijaya, (4) Kerajaan Mataram Lama, (5) Kerajaan Medang Kamulan, (6) Kerajaan Kediri, (7) Kerajaan Singasari, (8) Kerajaan Majapahit.
1. Kerajaan Kutai
Kutai Kartanegara yakni kerajaan Hindu tertua/ pertama di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga sekitar tahun 400 masehi. Kerajaan ini terletak di tempat Muara Kaman, di tepian Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja Kutai yang populer yakni Mulawarman. Kehidupan perekonomian penduduk Kutai tidak banyak dimengerti melalui prasasti. Namun, dilihat dari letaknya yang berada di jalur pelayaran dan jual beli Asia Timur dengan Asia Selatan dan Asia Barat, secara langsung dan tidak langsung sangat besar pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat Kutai. Kehidupan sosial masyarakat Kutai sudah banyak mendapatkan dampak Hindu, telah dapat mendirikan kerajaan yang teratur dan rapi. Masyarakat Kutai mendapatkan unsur-bagian India dan dikembangkan sesuai tradisi lokal.
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan ini ialah kerajaan Hindu tertua yang ada di Pulau Jawa alasannya berdiri sejak tahun 450 masehi. Letaknya di sekitar Bogor dan daerah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara sungguh luas, membentang sepanjang Jawa Barat sampai Jakarta. Pendiri sekaligus raja yang terkenal Raja Purnawarman. Pada kala pemerintahan Raja Purnawarman menyuruh membuat sungai (kanal) sepanjang 6.122 tombak. Pembangunan jalan masuk itu mempunyai arti ekonomis yang besar bagi penduduk Tarumanegara. Di samping dapat dijadikan sarana pencegah banjir, jalan masuk tersebut dapat dijadikan sebagai fasilitas kemudian lintas pelayaran dan jual beli antar kawasan atau dengan dunia luar. Dari sisi kehidupan sosial, penduduk Tarumanegara tidak jauh beda dengan penduduk Kutai yaitu banyak mendapatkan bagian-komponen Hindu
3. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya bangun pada abad ke-7 dengan raja pertama Sri Jayanegara dan mengalami kurun keemasan pada dikala diperintah oleh Raja Balaputradewa, putra dari Samaratungga pada masa ke-9. Wilayah Sriwijaya mencakup hamper seluruh Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu. Kehidupan penduduk : secara irit, Sriwijaya memiliki letak yang sangat strategis ialah di tengah-tengah jalur perhubungan antara India dan Cina. Bertambah ramainya para pedagang yang melalui Selat Malaka menimbulkan secara langsung maupun tidak pribadi penduduk Sriwijaya ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran dan jual beli. Oleh sebab itu dalam perkembangan selanjutnya Sriwijaya meningkat menjadi kerajaan laut sekaligus ialah pusat perdagangan di Asia Tenggara. Kehidupan sosial penduduk Sriwijaya lebih banyak bersifat individualistis. Mereka baru menyelenggarakan relasi dengan pihak lain jikalau hubungannya menghadirkan keuntungan.
4. Kerajaan Mataram Lama
Kehidupan masyarakat: Kehidupan perekonomian masyarakat Mataram Lama bersumber pada ekonomi pertanian ( agraris ). Hal tersebut disebabkan karena kondisi alam kerajaan Mataram yang berada jauh di pedalaman. Kehidupan perekonomian penduduk meningkat pesat pada kurun pemerintahan Raja Diah Balitung. Adapun kehidupan sosial masyarakatnya terjalin relasi baik antara rakyat desa dengan kalangan istana.
5. Kerajaan Medang Kamulan
Perkembangan perekonomian Medang Kamulan cukup pesat karena kegiatan perekonomian yang dilakukannya lewat fatwa Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo. Bahkan, kegiatan perekonomian rakyatnya meraih wilayah Indonesia Timur. Dharmawangsa pernah melaksanakan serangan ke Sriwijaya, tujuannya ingin menguasai Selat Malaka sebagai jalur kemudian lintas pelayaran dan jual beli. Serangan sukses, namun tidak berapa lama Medang Kamulan kemudian diserang raja Wurawari (sekutu Sriwijaya). Ketika Airlangga menjadi raja di Medang Kamulan, ia sukses mengembalikan perekonomian rakyatnya, ialah perekonomian yang didasarkan pada perekonomian agraris untuk mencapai perekonomian maritim. Perkembangan budayanya tidak banyak diketahui.
6. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di sekeliling Sungai Brantas, Kediri Jawa Timur. Kerajaan ini mulai dikenal pada masa pemerintahan Bameswara (1117 M). Kediri berjaya pada kurun pemerintahan Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Raja Kameswara meninggal tahun 1130 M. Penggantinya yaitu Jayabaya yang terkenal dengan ramalannya “Jongko Joyoboyo”. Ramalan tersebut berisi prediksi perubahan zaman di masa depan. Kehidupan perekonomian penduduk Kediri ialah kelanjutan dari perekonomian Medang Kamulan. Kehidupan perekonomiannya bersumber pada hasil bumi khususnya beras, emas, perak, gading, kayu cendana, dan sebagainya. Di samping itu, letak Kediri sungguh strategis ialah di tengah-tengah pelayaran perdagangan antara Indonesia timur dengan Indonesia barat. Perhatian raja kepada kehidupan sosial masyarakatnya sungguh besar. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya kitab karangan yang merefleksikan kehidupan penduduk Kediri.
7. Kerajaan Singasari
Kerajaan ini terletak di Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok. Mulanya Ken arok yaitu seorang kuwu di Tumapel yang membantu para brahmana dari Kerajaan Kediri yang berjuang melawan Raja Kertajaya. Setelah menang, Kediri dan Tumapel ikut bergabung dengan Kerajaan Singasari. Pada kala pemerintahan Kertanegara muncul upaya untuk menguasai jalur pelayaran jual beli di Selat Malaka. Kehidupan sosial masyarakatnya terjamin dengan baik. Terjaminnya kehidupan sosial masyarakatnya itu menimbulkan beberapa daerah di sekitarnya bergabung dengan Singasari
8. Kerajaan Majapahit
Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya. Raja yang terkenal ialah Hayam Wuruk yang memiliki seorang patih berjulukan Gajah Mada. Patih Gajah Mada populer dengan Sumpah Palapa. Dalam sumpah itu dia bertekad untuk mempersatukan nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Kehidupan penduduk Majapahit selalu menjalin korelasi bertetangga baik dengan kerajaan sekitarnya. Hal itu disebabkan kawasan Indonesia terdiri atas pulau- pulau, kawasan kepulauan, dan sebagai sumber barang dagangan yang laris di pasaran dunia pada kurun itu. Barang-barang barang jualan yang dipasarkan antara Lain: beras, lada, gading, timah, besi, intan, ikan, cengkih, dan kayu cendana. Adapun kehidupan sosial penduduk Majapahit sudah terdapat pembagian peran, baik tugas pemerintahan maupun peran keagamaan dan sosial masyarakatnya. Keberhasilan Majapahit di bidang politik dan militer membawa kondisi ke penduduk yang terorganisir dan aman.
Pengaruh Kerajaan Hindu-Buddha yang tersebar di aneka macam kawasan Indonesia terhadap kehidupan masyakat antara lain selaku berikut.
1) Sistem irigasi Subak yakni metode irigasi yang ada di Pulau Bali. Sistem irigasi subak telah ada semenjak zaman kerajaan Hindu. Sistem ini bermaksud menjamin ketersediaan air serta keadilan pembagian air untuk lahan pertanian. Subak ini diatur oleh etika lokal.
2) Bahasa Indonesia banyak menampung perumpamaan yang bersahabat kaitannnya dengan ajaran agama Hindu dan Buddha (serapan bahasa Sanskerta) mirip kata: Pancasila, darma wanita, eka pasertya panca karsa, dan lain-lain.
3) Adat istiadat dari kurun kerajaan Hindu-Buddha masih terus dilestarikan dan dijadikan sebagai upacara keagamaan sekaligus wisata. Hal mampu dlihat dari upacara ngaben di Bali, Kalimasada di Bromo, upacara waisak di Magelang.
4) Karya sastra pada masa kerajaan Hindu - Buddha memengaruhi perkembangan budaya Indonesia, misalnya Ramayana, Mahabaratha, Pandawa, dan lain-lain.
5) Nama-nama tokoh/ raja pada periode kerajaan Hindu-Buddha masih diabadikan menjadi nama daerah bersejarah (kampus, stadion dan jalan raya) misalnya: Universitas mengalami pergantian. Perubahan dalam penduduk akan terus berjalan seiring dengan perjalanan waktu. Perubahan ini dapat diartikan selaku segala faktor kehidupan yang terus bergerak seiring dengan perjalanan kehidupan penduduk karena segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang tidak berganti, seluruhnya mengalir, penduduk sewaktu-waktu bergerak dan berubah. Perkembangan kehidupan dalam penduduk ada yang berjalan lambat dan ada yang cepat. Arah pergantian dibedakan atas keadaan yang lebih baik (progres) dan kondisi yang lebih buruk (regres).
Sumber. Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG). Modul 4. Ilmu Pengetahuan Sosial Penulis. Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed.
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Modul F. Kajian IPS SD Kelas Tinggi Penulis. Dr. Ari Pudjiastuti, Falidan Ahmad, M.Pd., Istiqomah, M.Pd
artikel ini pernah tayang di partner kami mandandi.com
Sumber https://www.mooreyi.com/
EmoticonEmoticon