Selasa, 02 Maret 2021

Museum Kawasan Nusa Tenggara Barat Mengoleksi Benda Bersejarah Pulau Lombok Dan Sumbawa

Museum Daerah Nusa Tenggara Barat Mengoleksi Benda Bersejarah Pulau Lombok dan Sumbawa Museum Daerah Nusa Tenggara Barat Mengoleksi Benda Bersejarah Pulau Lombok dan Sumbawa


Museum Daerah Nusa Tenggara Barat berada kurang lebih 7 km dari sentra Kota Mataram, tepatnya terletak di Jalan Panji Titar Negara No. 6, Kecamatan Ampenan Selatan. Museum ini didirikan pada tanggal 23 Januari 1982 berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berikutnya disahkan oleh Dr. Daoed Joesoef.

Museum ini banyak mengoleksi benda-benda bersejarah yang didapatkan di Nusa Tenggara Barat. Sudah lebih dari 7.000 koleksi benda-benda bersejarah yang disusun rapi. Benda-benda tersebut disusun berdasarkan unsur-bagian budaya yang ada di Nusa Tenggara Barat, mirip tata cara mata pencaharian, metode organisasi kemasyarakatan, metode religi, dan kesenian, bahasa, sistem teknologi, serta tata cara pengetahuan

Koleksi yang dipajang diruang ekspo menggambarkan sejarah alam dan kehidupan manusia semenjak prasejarah sampai kini. Salah satu komponen budaya yang paling menonjol di museum ini yakni tata cara religi dan kesenian yang memperlihatkan empat kelompok etnik yang ada di Nusa Tenggara Barat, yaitu Sasak dan Bali di Pulau Lombok dan etnik Sumbawa dan Mbojo di Pulau Sumbawa. Di bagian depan bangunan museum bangun sebuah orisinil sasak, ialah berugak dengan arsitektur lebih terbaru.

Museum ini mempunyai pesona tersendiri kalau daripada museum-museum yang lain. Daya tarik tersebut ialah dalam museum ini bukan hanya kaya akan koleksi-koleksi yang tidak cuma berhubungan dengan budaya sasak (suku orisinil Pulau Lombok), namun juga suku suku sekitarnya, seperti Bali, Samawa, dan Mbojo. 

Bangunan museum ini dibagi menjadi dua bab, ialah ruangan depan dan ruangan bazar yang masing-masing terhubung dengan suatu koridor yang terdapat beberapa ilustrasi gambar mengenai budaya Sasak, seperti Gandrung, Rudat, Cepung, Wayang, dan Jaran Kamput. Sementara, pada dinding bab kanan terdapat gambar mengenai Melengke, Toja, Konya, Sak Eco, dan Rebana Rea.

Ruangan pameran museum sendiri terbagi menjadi dua ruangan, ruang I dan ruang II. Ruang festival I lebih banyak menyimpan fosil kuno, mirip fosil Stegodon, Paleokarbau, dan Hypothalamus. Koleksi fosil dari kayu-kayu langka, mirip Rajumas, Cempaka, Lingsar, Kepundung, dan Kelincung juga berada di ruang ini. 

Ruang festival II lebih banyak menampilkan artefak yang berkaitan dengan budaya penduduk lokal. Beragam jenis pakaian adab Sasak, Bali, Mbojo, dan Samawa berada pada ruangan ini. Artefak antik, mirip Arca Siwa Mahadewa (patung kala IX), alat-alat yang dipakai dalam upacara daur hidup dalam keseharian masyarakat (ceret, kendi, pondi, kipas), serta alat-alat yang biasa dipakai untuk penobatan raja-raja pada Kesultanan Bima, Kerajaan Sumbawa, dan Selaparang (Kipas emas) menjadi nilai tersendiri bagi museum ini. 

Para pelancong yang ingin berkunjung ke Museum Daerah Nusa Tenggara Barat mampu menggunakan dua jalur, yakni jalur darat dan udara. Apabila berangkat lewat terminal Mandalika, dapat menggunakan transportasi kota jurusan Cakra - Ampenan, sesudah itu berhenti hingga Perempatan Seruni dan dilanjutkan memakai cindomo (alat angkutankhas Lombok) sampai ke Museum. Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit saja.

Museum Daerah Nusa Tenggara Barat dibuka untuk biasa dari hari Selasa hingga hari Sabtu, dari pukul 08.00 - 13.00 WITA. Jadi, bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi museum ini harus sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh pengelola.

berikut lokasi di google map


Sumber https://www.mooreyi.com/


EmoticonEmoticon