Kamis, 30 April 2020

Pengertian Qada Dan Qadar, Dalil Beserta Teladan Perilakunya

Qada dan Qadar disebut juga dengan takdir, alasannya takdir merupakan suatu ketetapan yang sudah Allah swt menetapkan dan diberikan kepada seluruh makhluknya khususnya manusia semenjak sebelum beliau terlahir kedunia, termasuk seluruh penciptaan yang ada di semesta alam ini telah ditentukan kapan masanya mesti mulai dan kapan harus berakhir. Adapun takdir terbagi dua macam, yang pertama : Takdir Mubram, adalah takdir yang sudah tidak mampu lagi dirubah seperti halnya maut alasannya adalah hal ini telah paten waktu dan masanya. Kedua ialah takdir Mu'allaq, yaitu takdir yang masih mampu di usahakan mirip misalnya seseorang yang bercita-cita ingin menjadi dokter, maka beliau berupaya sekolah sampai kuliah kedokteran dan karenanya beliau berhasil menjadi dokter. Pengertian Qada dan Qadar, Dalil Beserta Contoh Perilakunya Pengertian Qada dan Qadar Menurut bahasa qada adalah ketetapan, ketentuan, keputusan, kehendak, aturan, keterangandan penciptaan. Secara perumpamaan Qada adalah ketetapan, ketentuan dan keputusan Allah Swt dari sejak zaman azali atas segala sesuatu yang berhubungan dengan iradah atau kehendak-Nya, baik itu kebaikan dan keburukan, hidup dan mati. Qada sebagai planning Allah Swt semenjak zama azalinya. Menurut bahasa Qadar artinya kepastian, peraturan dan ukuran. Qadar secara ungkapan ialah aturan atau ukuran yang diciptakan oleh Allah Swt. sebagai perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman Azali dan pastinya sesuai dengan iradah-Nya.  Qadar selaku pelaksanaan planning (qada) Allah Swt. Perpaduan antara qada dan qadar disebut takdir. Takdir berlaku terhadap semua makhluk hidup baik yang telah, sedang maupun yang hendak terjadi. Contoh: Allah Swt berencana membuat seorang hamba berjulukan Umar (qada Allah Swt.).  Kemudian Allah Swt memproses penciptaan Umar saat umur 5 bulan di perut ibunya diberi kepastian kapan Hasan akan lahir, diukur rezekinya, diatur kapan matinya, dan lain sebagainya yang berkenaan Umar (qadar Allah Swt.)  Orang yang beriman terhadap qada dan qadar (takdir) yaitu orang yang yakin dengan sepenuh hati bahwa ketentuan atau ketetapan Allah Swt. benar adanya, di mana sudah dtentukan semenjak zaman azali maupun sejak diciptakannya makhluk-Nya. Hal ini berlaku bagi semua makhluk-Nya.  Qada dan qadar Allah Swt wajib dipercayai sebagai bukti iktikad terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah Swt sebagaimana firman Allah Swt : Artinya : Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang positif. (Qs. Al Ahzab: 36) Maksud ayat tersebut adalah jika Allah Swt dan Rasul-Nya sudah menetapkan sesuatu keputusan maka tidak ada orang yang patut protes supaya keputusan itu dirubah. Bagi yang berani protes sama saja ia durhaka dan kesasar. Berarti insan arus menerima ketetapan. keputusan Allah Swt. dan Rasul-Nya. Selanjutnya Allah Swt berfirman : "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.  (Qs. Al-Qamar: 49) Maksud ayat di atas adalah segala sesuatu yang diciptakan Allah Swt. sudah diukur/ ditakar ketetapannya. Walau demikian manusia tetap berusaha meskipun yang menetapkan Allah Swt. Selanjutnya Allah Swt berfirman : "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu yakni gampang bagi Allah. (Q.S. Al Hadid: 22) Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan dari Muslim : Artinya: “... engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, hari simpulan, dan engkau beriman terhadap qadar (ketentuan Allah) baik dan buruknya....” (HR. Muslim) Dalil Tentang Qada dan Qadar 1. Allah swt berfirman dalam Qs. Ar Ra’du ayat 11: Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengganti keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengganti keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan bila Allah menghendaki kejelekan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekalikali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Qs. Ar Ra’du ayat : 11). Maksud ayat di atas yaitu takdir insan dapat diusahakan oleh insan itu sendiri. Manusia yang usaha (ikhtiar)nya manis biasanya takdirnya bagus. Berarti untuk menjadi anggun (sukses hidup) perlu adanya usaha yang dilakukan. 2. Allah swt berfirman dalam Qs. Al Ahzab ayat 36: Artinya: Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah memutuskan suatu ketetapan, Maksud hadits di atas adalah orang beriman itu yaitu orang yang beriman terhadap Allah Swt, terhadap rasul-rasul Allah, terhadap hari akhir, dan ketentuan (qada) Allah Swt. Adapun kepercayaan terhadap qada dan qadar ialah Rukun Iman yang ke-6. Contoh Perilaku Beriman Kepada Qada dan Qadar Dibawah ini ialah teladan-acuan perilaku yang mencerminkan beriman kepada Qada dan Qadar, yaitu : 1. Berusaha sungguh-sungguh untuk mencapai keberhasilan (Ikhtiar).  Sebelum menyerahkan segala dilema terhadap Allah Swt. setidaknya orang yang beriman kepada qada dan qadar berusaha dengan bersunguh-sangat dahulu untuk meraih keberhasilan atau sesuatu yang diinginkan. Meskipun Allah Swt. berkehendak lain atas bisnisnya itu, menunjukan takdir Allah Swt yaitu yang terbaik buatnya. 2. Menyerahkan segala dilema kepada Allah Swt. (Tawakal).  Setelah manusia berupaya sebaiknya segala dilema diserahkan kepada Allah Swt. Mengapa demikian? Karena manusia yakni lemah jadi tidak mungkin mampu mengatasi dilema sendiri. Selain itu manusia perlu ketenangan batin. Maka telah seyoyanya bertawakal kepada Allah Swt. Semua itu Allah Swt yang memilih lewat takdir-Nya yang tidak dapat ditolak oleh manusia. 3. Selalu berterima kasih terhadap Allah Swt (Bersyukur).  Bersyukur adalah ciri orang yang tahu belas kasih baik yang tiba dari sesama manusia maupun dari Allah Swt. Orang yang senantiasa bersyukur atas seluruh lezat yang sudah diberikan Allah Swt akan ditambah nikmatnya dan bila tak inginbersyukur akan mendapatkan azab. Oleh alasannya adalah itu selaku orang yang beriman terhadap qada dan qadar sudah sepatutnya senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.  4. Melaksanakan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya (Takwa).  Takwa yaitu simbul orang yang beriman. Menjalankan Rukun Islam yang berjumlah 5 (lima) yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, dan beribadah haji (bagi yang bisa) crmian orang yang beriman terhadap qadha dan qadar. 5. Rela atau mendapatkan pemberian Allah Swt. (Qanaah).  Menerima derma Allah Swt dengan ikhlas merupan bentuk beriman kepada qada dan qadar. Kerelaan yang didasari telah takdirnya dari Allah swt akan diterima tanpa sedikitpun mengeluh atau membanding-bandingkan dengan orang yang lebih mujur. 6. Tahan godaan (Sabar)  Menahan segala sesuatu dari godaan nafsu dunaiwi juga merupakan perilaku orang yang mengimani adanya qada dan qadar. Dia menyadari di dunia penuh godaan dan ujian. Biasanya sikap orang tersebut tidak gampang terpengaruh oleh rayuan dunia yang glamour. Dia lebih senang bertafakur terhadap Allah Swt dan menjalani takdirnya dengan penuh keikhlasan. Demikianlah bahasan ihwal pemahaman Qada dan Qadar, dalil beserta acuan perilakunya dalam kehidupan. Semoga ada manfaat untuk kita seluruhnya. Wallaahu A'lam.
Sumber https://dadanby.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)