Kesusahan Belajar

Pengertian Kesulitan Belajar Kesulitan mencar ilmu (Learning Difficulty) yaitu suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan tolok ukur patokan yang telah ditetapkan. Kondisi yang demikian umumnya disebabkan oleh faktor biologis atau fisiologis, terutama berkenaan dengan kelainan fungsi otak yang biasa disebut sebagai kesusahan dalam mencar ilmu spesifik, serta faktor psikologis yaitu kesulitan berguru yang berkenaan dengan rendahnya motivasi dan minat belajar. Pengertian Kesulitan Belajar ialah hambatan/ gangguan mencar ilmu pada anak dan dewasa yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf integensi dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai. Hal ini disebabkan oleh gangguan di dalam tata cara saraf pusat otak ( gangguan neorubioligis ) yang mampu menyebabkan gangguan perkembangan mirip gangguan pertumbuhan bicara, membaca, menulis, pemahaman, dan berhitung. Anak-anak disekolah pada umumnya mempunyai karakteristik individu yang berbeda, baik dari segi fisik, mental, intelektual, ataupun social-emosional. Oleh sebab itu mereka juga akan mengalami problem belajarnya mesing-masing secara individu, dan akan mengalami aneka macam jenis kesusahan belajar yang berlainan pula., sesuai dengan karakteristik dan potensinya masing-masing. Kali ini kita akan membicarakan problem kesulitan dalam berguru siswa secara umum. Ada beberapa perkara kesulitan dalam belajar yang termasuk dalam kategori ini, sebagaimana yang sudah dikemukakan oleh Abin Syamsudin M, yakni : 1)  Kasus kesulitan  dengan latar belakang kurangnya motivasi dan minat belajar. 2)  Kasus kesulitan  yang berlatar belakang sikap negatif kepada guru, pelajaran, dan situasi berguru. 3)  Kasus kesusahan   dengan latar belakang kebiasaan berguru yang salah. 4)  Kasus kesulitan  dengan latar belakang ketidakserasian antara kondisi obyektif keanekaragaman pribadinya dengan kondisi obyektif instrumental impuls dan lingkungannya. DEFINISI KESULITAN BELAJAR DEFINISI KESULITAN BELAJAR           Learning disability merupakan ungkapan untuk anak berkesulitan mencar ilmu. Banyak istilah atau istilah yang sering dipakai untuk merujuk anak yang mengalami kesulitan berguru khusus, antara lain : attention deficit disorder , clumsy child syndrome , perceptual handicap , brain injury , minimal brain dysfunction ¸ dyslexia ¸ dyslogic syndrome , learning disorder , educational handicap , mild handicap , neurogical impairment , hyperactivity , dan hyperkinesis .          Menurut Badan Penasihat Nasional Penyangdang Cacat Amerika Serikat mendefinisikan learning disability dalam rumusan berikut: “ Specific learning disability ” means a disorder in one or more of the basic psychological processes involved in understanding or in using language , spoken or written , which may manifest it self in an imperfect ability to listen , think , speak, read , write, spell, or to do mathematical calculation. The term include such conditions as perceptual handicap , brain injury , minimal brain dysfunction ¸ dyslexia, and developmental aphasia. The term doesn’t include children who have learning problems which are primarily the result of visual, hearing, or motor handicaps, of mental retardation, or emotional disturbance or of environmental, cultural, or economic disadavantage. Definisi tersebut membuktikan bahwa learning diability tidak digolongkan ke dalam salah satu keluarbiasaan, melainkan merupakan kalangan tersendiri. Kesulitan mencar ilmu lebih didefinisikan selaku gangguan perseptual, konseptual, memori maupun ekspresif di dalam proses berguru. Gangguan ini mampu terjadi di banyak sekali tingkatan kecerdasan, namun learning disability lebih terkait dengan tingkat kecerdasan normal atau bahkan di atas wajar . Anak-anak yang berkesulitan mencar ilmu memiliki ketidakteraturan dalam proses fungsi mental dan fisik yang mampu yang bisa menghalangi alur mencar ilmu yang normal, menjadikan keterlambatan dalam kemampuan perseptual motorik tertentu atau kemapuan berbahasa. Umumnya dilema ini tampak dikala anak mulai mempelajari kepetangan pelajaran dasar seperti menulis, membaca, menjumlah dan mengeja. di kutip dari http://agustian-syah.blogspot.com
Sumber http://worldonstory.blogspot.com