Berikut profil kabupaten Dompu NTB secara singkat dilihat dari aneka macam sektor mulai dari letak geografis, topografi, hidrologis, geografis sampai sektor budidaya yang dikembangkan oleh masyarakat Dompu NTB.
Letak Georafis Daerah
Kabupaten Dompu ialah salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat, dengan luas kawasan 2.324,55 Km2 Letak Geografis Kabupaten Dompu terlentak antara 1170 42' - 1180 30' Bujur Timur dan 80 06'-90 05' Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah selaku berikut
Sebelah Utara : Laut Flores dan Kabupaten Bima
Sebelah Selatan: Lautan Indonesia
Sebelah Timur : Kabupaten Bima
Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa
Secara administratif Kabupaten Dompu sampai selesai tahun 2012 terbagi dalam 8 (delapan) Kecamatan, 72 Desa, 9 Kelurahan, dengan luas daerah adalah seluas 2.324,55 km2. Wilayah Kecamatan yang paling luas yakni kecamatan Pekat dengan luas 875,17 km2, sedangkan daerah kecamatan yang terkecil yakni kecamatan Pajo yaitu seluas 135, 32 km2. Mata pencaharian masyarakatKabupaten Dompu sebagian besar yaitu bertani dengan luas lahan pertanian 18.647 ha, yang mencakup lahan sawah beririgasi teknis seluas 9.594 ha, beririgasi setengah teknis seluas 1.642 Ha, dan sawah yang beririgasi non tehnis seluas 7.411 ha. Sedangkan sebagian lainnya hidup selaku petani peladang yang mempergunakan lahan kering di lereng-lereng gunung atau bukit dengan luas lahan 213.261 Ha.
Topografi
Dilihat dari aspek topografis Kabupaten Dompu, terdapat 56,784 Ha (23,43 %) tanah dengan ketinggian antara 0 - 100 meter di atas permukaan bahari, 123,020 Ha (52,92 %) berada pada ketinggian antara 100 - 500 meter di atas permukaan laut, dan 38,558 Ha (16,59%). berada pada ketinggian 500-1000 meter di atas permukaan bahari, serta terdapat 14,098 Ha (6,06 %) tanah berada pada ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan maritim. Bila di lihat dari tingkat kemiringan terdapat 43.470 Ha berada pada kemiringan antara 0-2%, 81.795 Ha berada pada kemiringan antara 2 - 15 % yang ialah areal paling luas, 75.785 Ha berada pada kemiringan 15-40%, dan terdapat 31.410 Ha berada pada kemiringan di atas 50 %. Bila dilihat dari kedalaman efektif, rata-rata tanah di Kabupaten Dompu berada pada kedalaman kurang dari 30 Cm seluas 13.258 Ha berada di Wilayah Kecamatan Woja, berada pada kedalaman antara 30 -60 Cm seluas 63.648 Ha tersebar di Kecamatan Dompu, Hu'u dan Pekat, berada pada kedalaman 60 - 90 Cm seluas 140.156 Ha tersebar di Bagian Barat Kecamatan Pekat, Timur Kecamatan Kilo, Woja dan Selatan Kecamatan Hu'u, dan terdapat 15.408 Ha tanah yang terletak di bab Barat Kecamatan Pekat, Woja, Dompu, dan Hu'u berada pada kedalaman dii atas 90 C
Hidrologi
Dilihat dari faktor Hidrologis, Kabupaten Dompu mempunyai persediaan air yang cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan pengairan bagi lahan pertanian, karena Kabupaten Dompu didukung oleh 19 buah fatwa sungai besar dan beberapa buah sungai kecil serta beberapa sumber mata air lain yang lembap sepanjang tahun yang mampu dijadikan sebagai sumber penghidupan dan pengairan bagi masyarakat Dompu
Klimatologi
Kabupaten Dompu ialah tempat yang beriklim tropis dengan 2 animo ialah demam isu hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung rata rata antara bulan Oktober hingga dengan April sedangkan demam isu kemarau terjadi antara bulan April hingga dengan Oktober setiap tahunnya. Pada Musim Hujan rata-rata curah hujan dalam sebulan adalah sebanyak 12,5 hari dengan curah hujan tertinggi terdapat di Kecamatan Hu'u dan curah Hujan paling rendah terdapat dii Kecamatan Kilo. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Pebruari dan paling rendah terjadi pada bulan Oktober. Bila dilihat dari kedalaman rata rata curah hujan di kabupaten Dompu ialah 140,33 mm dengan kedalaman tertinggi terdapat di Kecamatan Hu'u sekitar 144 mm, dan terendah di Kecamatan Kempo 90 mm, dengan tingkat kedalaman paling tinggi pada bulan Desember yaitu 358 mm terdapat di Kecamatan Dompu dan paling rendah pada bulan Oktober dengan kedalaman 10 mm terdapat di Kecamatan Kilo. Menurut Smith dan Ferguson Kabupaten Dompu termasuk dalam iklim tipe D.E dan F dimana pada animo kemarau suhu udara relatif rendah ialah antara 200C-300C pada siang hari dan dibawah 200C pada malam hari
Kawasan Budidaya
Penggunaan lahan atau tanah merupakan gambaran acara manusia pada sebidang tanah sesuai dengan jenis peruntukannya. Penggunaan dan pemanfaatan tanah/lahan/areal yang dimaksud dengan daerah budidaya tersebut mencakup daerah budidaya pertanian, daerah budidaya perikanan, peternakan dan tempat budidaya perkebuna
Kawasan Budidaya Pertani
Kabupaten Dompu dengan luas lahan sebesar 232.455 Ha memiliki kawasan budidaya pertanian seluas 68,742 Ha, dengan rincian penggunaan lahan budidaya tersebut, sebagai berikut:1. Kawasan Budidaya komoditi Padi seluas 30.742 ha2. Lahan /Kawasan Budidaya Palawijo seluas 21.000 ha3. Lahan/tempat Budidaya Holtikultura seluas 17.000 haSektor pertanian merupakan sumber pendapatan daerah yang sungguh besar perananya, alasannya adalah nyaris sebagian besar pendapatan daerah berasal dari sektor ini. Perkembangan sektor pertanian ini diarahkan untuk memantapkan upaya swasembada pangan, mengane karagamkan buatan, mendorong memperluas potensi kerja dalam memacu pembangunan kawasan sehingga mampu meningkatkan kesejah teraan masyarakat Kabupaten Dompu terutama yang bergerak di bidang pertanian. Secara biasa potensi pertanian yang dikembangkan di Kabupaten Dompu menurut keadaan lahan/tanah yang dimiliki yakni tiga komoditas utama ialah; Padi, Palawija, dan Hortikultura. Komoditi Padi merupakan komoditas utama yang dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Dompu, sebab komoditas ini merupakan materi kuliner pokok masyarakatnya. Dari memiliki peluang areal seluas 30.742 Ha lahan sawah dan lahan kering, yang sudah dimanfaatkan untuk menanam padi gres 20.402 Ha (66,36), sedangkan sisanya seluas 10.340 Ha belum dimanfaatkan. Dari hasil budidaya tersebut setiap tahun Kabupaten Dompu mampu menciptakan gabah kering sebanyak 100.174 ton setiap tahun atau produktivitas perhektar sebesar 4,9 ton perhektar. Dengan hasil produksi sebesar itu Kabupaten Dompu telah swasembada besar, dan malah lebih sehingga keunggulan tersebut dikirim ke kawasan lain baik dalam provinsi Nusa Tenggara Barat maupun Provinsi lainnya
Palawija ialah salah satu jenis komoditi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan, tetapi demikian Kabupaten Dompu belum bisa menyebarkan Komoditi ini secara optimal. Dari 21.000 Ha lahan yang berpotensi untuk budidaya palawija yang gres dikembangka cuma 3.303 Ha yang diusahakan secara intensif dan semi intensif. Jenis komoditi palawija yang dikembangkan antara lain seperti; kacang kedelai, jagung, kacang tanah, kacang hijau
Komoditi Hortikultura yang memiliki nilai irit tinggi yang dikembangkan masyarakat Dompu yaitu; bawang merah, bawang putih, pisang, mangga, dan semangka. Usaha budidaya di bidang ini juga belum mampu mengurus secara maksimal kesempatanlahan yang dimiliki oleh Kabupaten Dompu, alasannya adalah gres mengorganisir sebesar 64,4% dari luas lahan yang tersedia seluas 17.000 Ha
Kawasan Budidaya Perkebunan
Sektor Perkebunan merupakan salah satu potensi perjuangan yang dapat mengembangkan perekonomian masyarakat petani. Di Kabupaten Dompu terdapat areal/tempat budidaya perkebunan seluas 12.985 ha. dengan komoditi yang dibudidayakan adalah seperti: Jambu Mente, Kepala, Kopi, dan lain-lain. Areal/Kawasan budidaya Jambu Mente seluas 9.464 Ha yang tersebar di seluruh daerah kabupaten Dompu, tetapi yang sudah dimanfaatkan untuk budidaya oleh penduduk seluas 6.418 Ha dengan hasil bikinan sebesar 2.888 ton setipa tahunnya. Areal/tempat perkebunan kopi tersedia seluas 1.241 Ha di daerah kecamatan Pekat, yang telah digunakan untuk acara budidaya oleh masyarakat gres seluas 808 Ha dengan total produksi setiap tahun sebanyak 275 ton. Areal/Kawasan perkebunan Kelapa di kabupaten Dompu terdapat seluas 3.155 Ha, yang digunakan untuk budidaya kelapa baru seluas 1.032 Ha dengan hasil rata-rata setiap tahun sebesar 1.170 ton biji kelapa. Disamping komoditi utama tersebut di atas di kabupaten dompu tengah dikembangkan juga komditi komoditi lain yang memiliki nilai irit tinggi namun perjuangan tersebut masih dalam kecil-kecilan. Komoditi-komoditi yang dimaksud yakni seperti: Kakao, cengkeh, Kapuk, pinang, kemiri,dan asam, serta tumbuhan semusim yang lain
Kawasan Budidaya Perikanan
Sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang kemajuan dan kemajuan perekonomian Kabupaten Dompu, sebab dapat memperlihatkan donasi yang signifikan dalam memajukan penghasilan petani khusunya nelayan. Secara umum komoditi utama yang dihasilkan dari sektor perikanan kelautan ini ialah mencakup; perikanan maritim dan hasil tangkapan, dan perikanan air payau, serta perikanan air tawar
Kawasan Lindung
Kawasan lindung yaitu daerah hutan yang meliputi antara lain selaku berikut: Hutan Lindung. Hutan Cagar Alam, Hutan Suaka Marga, Hutan Taman Buru, Hutan Wisata, Penghijauan di Luar kawasan Hutan, Hutan Payau, dan Dam/Bendungan. Dari Potensi yang dimiliki, Kabupaten Dompu terdapat
1. Hutan Lindung seluas 49.189
2. Hutan Suaka Alam dan Wisata 11.223
3. Hutan Produksi 49.373
4. Hutan Bakau 4.710 ha
EmoticonEmoticon