Selasa, 28 April 2020

Aspek Penyebab Runtuhnya Kesultanan Daulah Utsmaniyah Pada 3 Maret 1924

Setelah sekian usang berkuasa, kekaisaran Ottoman Utsmaniyah mengalami banyak sekali macam kemunduran. Kemunduran yang paling fundamental yakni dalam bidang pendidikan. Hal ini terperinci terlihat manakala jumlah sekolah dan siswa umat Kristani Utsmaniyah lebih banyak dan mengalami kemajuan yang akibatnya mulai memainkan banyak sekali peranan dalam banyak sekali bidang khususnya perekonomian dan pemerintahan.  Proses kemunduran selanjutnya kekhalifahan Utsmaniyah mulai mengalami abad-kurun reformasi didalam pemerintahan, alih-alih demi kepentingan dan pertumbuhan bangsa Turki, jadinya satu persatu nilai-nilai lama yang terdapat dalam kandungan kitab suci Al Quran mulai ditinggalkan dan mulai beralih terhadap tata cara-sistem (sekulerisme) produksi akal anggapan manusia yang telah bertolak belakang dengan tuntunan syariat Islam.  Penyebab runtuhnya kesultanan Utsmaniyah diakibatkan karena beberapa faktor, antara lain : Kemajuan pendidikan umat muslim tertinggal oleh umat kristiani, Banyak terjadi peperangan, Banyak mengalami kekalahan dalam pertempuran, Kesultanan Utsmaniyah ikut terlibat dalam perang dunia ke-1, yang menimbulkan bubarnya kekhalifahan kesultanan Utsmaniyah. Kronologis alasannya-sebab runtuhnya Daulah Utsmaniyah Pada masa Tanzimat yang terjadi antara tahun 1839 sampai 1876, serangkaian reformasi konstitusional pemerintah membuahkan hasil, ialah pasukan wajib militer modern, reformasi sistem perbankan, dekriminalisasi kaum homoseksual, perubahan hukum agama menjadi aturan sekuler, dan gilda yang mempunyai pabrik modern. Kementerian Pos Utsmaniyah dibentuk di Istanbul pada tanggal 23 Oktober 1840.  Samuel Morse mendapatkan paten telegraf pertamanya tahun 1847. Paten tersebut dikeluarkan oleh Sultan Abdul Mejid I yang secara langsung menguji penemuan baru itu. Setelah uji coba sukses, jalur kabel telegraf pertama di dunia (Istanbul-Adrianopel-Sumnu) mulai dipasang pada 9 Agustus 1847. Periode reformis ini memuncak dengan penyusunan Konstitusi yang disebut Kanun-u Esasi.  Berikut beberapa hal yang menjadi aspek penyebab runtuhnya kesultanan Daulah Utsmaniyah pada 3 maret 1924, ialah : 1. Pendidikan Umat Muslim Tertinggal Oleh Umat Kristiani Era Konstitusional Pertama kesultanan ini tidak berlangsung lama. Parlemennya cuma bertahan selama dua tahun sebelum dibubarkan sultan. Dikarenakan tingkat pendidikannya yang lebih tinggi, penduduk Katolik di kesultanan ini mulai unggul dibandingkan dengan penduduk Muslim yang secara umum dikuasai, sehingga masyarakatMuslim merasa tidak puas.  Pada tahun 1861, ada 571 sekolah dasar dan 94 sekolah menengah Kristen Utsmaniyah dengan 140.000 siswa. Jumlah itu jauh melebihi siswa Muslim di sekolah pada saat yang serupa.  Kemajuan siswa Muslim terus melambat dikarenakan lamanya waktu mata pelajaran bahasa Arab dan teologi Islam. Tingkat pendidikan siswa Nasrani yang lebih tinggi memungkinkan mereka memainkan tugas penting dalam perekonomian negara. Pada tahun 1911, 528 dari 654 perusahaan grosir di Istanbul dimiliki oleh etnis Yunani.  2. Banyak Terjadinya Peperangan Perang Krimea yang terjadi tahun 1853 hingga 1856 yaitu bab dari persaingan panjang antara kekuatan-kekuatan besar Eropa yang memperebutkan efek di teritori Kesultanan Utsmaniyah yang melemah. Beban perang dari segi finansial memaksa pemerintah Utsmaniyah mengajukan pemberian luar negeri senilai 5 juta pound sterling pada 4 Agustus 1854.  Perang ini menyebabkan eksodus warga Tatar Krimea. Sekitar 200.000 di antaranya pindah ke Kesultanan Utsmaniyah dalam bentuk gelombang emigrasi. Menjelang akhir Peperangan Kaukasus, 90% etnis Sirkasia dilenyapkan, diusir dari tanah airnya di Kaukasus, dan terpaksa mengungsi ke Kesultanan Utsmaniyah.  Sekitar 500.000 sampai 700.000 orang Sirkasia berlindung di Turki. Beberapa sumber memberi angka yang lebih tinggi, adalah 1 juta-1,5 juta orang dideportasi atau dibunuh.  Perang Rusia-Turki yang terjadi tahun 1877 hingga 1878 selsai dengan kemenangan mutlak bagi Rusia. Akibatnya, daerah Utsmaniyah di Eropa menyusut dengan cepat. Bulgaria diresmikan sebagai kepangeranan merdeka di dalam Kesultanan Utsmaniyah, Rumania menerima kemerdekaan penuh. Serbia dan Montenegro menerima kemerdekaan penuh dengan kawasan yang lebih kecil.  Pada tahun 1878, Austria-Hongaria bahu-membahu menduduki provinsi Bosnia-Herzegovina dan Novi Pazar. Walaupun pemerintah Utsmaniyah menentang tindakan ini, pasukannya dikalahkan dalam era tiga minggu.  Sebagai imbalan atas pemberian Perdana Menteri Britania Raya Benjamin Disraeli dalam pengembalian teritori Utsmaniyah di Semenanjung Balkan dikala Kongres Berlin, Britania Raya mendapatkan hak pemerintahan di Siprus pada tahun 1878. Britania lalu mengirimkan tentaranya ke Mesir pada tahun 1882 untuk membantu pemerintah Utsmaniyah meredam Pemberontakan Urabi.  Britania pun memegang kontrol sarat di Siprus dan Mesir. Pada 1894 sampai 1996, sekitar 100.000 hingga 300.000 etnis Armenia yang tinggal di seluruh kesultanan dibunuh dalam suatu kejadian yang disebut pembantaian Hamidian.  Seiring menyusutnya daerah Kesultanan Utsmaniyah, banyak Muslim Balkan pindah ke teritori Utsmaniyah yang tersisa di Balkan atau ke jantung kesultanan di Anatolia. Ini terjadi Per tahun 1923, cuma Anatolia dan Trakia Timur yang dikuasai Muslim.  3. Mengalami Banyak Kekalahan Dalam Peperangan Peta terakhir Kesultanan Utsmaniyah sesudah Persetujuan Sevres. Era Konstitusional Kedua dimulai pasca Revolusi Turk Muda pada tanggal 3 Juli 1908, lewat pengumuman sultan tentang penggunaan kembali konstitusi 1876 dan pembentukan kembali Parlemen Utsmaniyah. Pengumuman ini menjadi permulaan pembubaran Kesultanan Utsmaniyah.  Pada Era ini didominasi oleh politik Komite Persatuan dan Kemajuan serta gerakan yang kelak diketahui dengan sebutan Turk Muda yang memanfaatkan perpecahan sipil, Austria-Hongaria secara resmi menganeksasi Bosnia dan Herzegovina tahun 1908, tetapi mereka menarik tentaranya dari Sanjak Novi Pazar, kawasan lain yang diperebutkan Austria dan Utsmaniyah, untuk menyingkir dari perang.  Pada Perang Italia-Turki yang terjadi tahun 1911 sampai 1912, Kesultanan Utsmaniyah kehilangan Libya dan Liga Balkan menyatakan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah.  Utsmaniyah kalah dalam Peperangan Balkan yang terjadi tahun 1912 hingga 1913 dan kehilangan teritori Balkan-nya kecuali Trakia Timur dan ibu kota historis Adrianopel. Sekira 400.000 Muslim yang khawatir menghadapi kekerasan etnis Yunani, Serbia, atau Bulgaria, mengungsi mundur bareng pasukan Utsmaniyah.  Menurut perkiraan Justin McCarthy, semenjak tahun 1821 sampai 1922, telah terjadi pencucian etnis Muslim Utsmaniyah di Balkan menyebabkan akhir hayat dan pengusiran sekian juta orang dari kawasan tersebut.  Pada sekitar tahun 1914, Kesultanan Utsmaniyah sudah dipukul mundur dari nyaris seluruh Eropa dan Afrika Utara. Meski begitu, kesultanan ini masih dihuni 28 juta orang. 15,5 juta di antaranya di Turki modern, 4,5 juta di Suriah, Lebanon, Palestina, dan Yordania, dan 2,5 juta di Irak. 5,5 juta sisanya berada di bawah pemerintahan bayangan Utsmaniyah di jazirah Arab.  4. Kesultanan Utsmaniyah Terlibat Perang Dunia Ke-I Pada bulan November 1914, Kesultanan Utsmaniyah berpartisipasi dalam Perang Dunia I di blok Kekuatan Tengah. Kesultanan ini ambil bab dalam teater Timur Tengah. Utsmaniyah sempat beberapa kali menang pada tahun-tahun pertama perang, contohnya di Pertempuran Gallipoli dan Pengepungan Kut, namun ada juga kekalahan seperti pada Kampanye Kaukasus melawan Rusia.  Amerika Serikat tidak pernah mengeluarkan pernyataan perang kepada Kesultanan Utsmaniyah. Pada tahun 1915, dikala Angkatan Darat Kaukasus Rusia terus merangsek ke Anatolia timur, dibantu sejumlah milisi Armenia Utsmaniyah, pemerintah Utsmaniyah mulai mendeportasi dan membantai penduduk etnis Armenia. Aksi ini kemudian diketahui dengan nama Genosida Armenia.  Aksi genosida juga dilaksanakan terhadap etnis minoritas Yunani dan Assyria. Pemberontakan Arab yang dimulai tahun 1916 berbalik melawan Utsmaniyah di front Timur Tengah. Utsmaniyah sempat unggul di Timur Tengah selama dua tahun pertama perang. Gencatan Senjata Mudros yang ditandatangani pada 30 Oktober 1918 menyelesaikan pertempuran di teater Timur Tengah, dibarengi pendudukan Konstantinopel dan pemecahan Kesultanan Utsmaniyah.  Dengan Perjanjian Sevres, pemecahan Kesultanan Utsmaniyah menjadi resmi. Pada kuartal terakhir abad ke-19 dan awal periode ke-20, sekitar 7-9 juta pengungsi Muslim Turki dari daerah Kaukasus, Krimea, Balkan, dan pulau-pulau Mediterania pindah ke Anatolia dan Trakia Timur.  Pendudukan Konstantinopel dan Izmir melahirkan gerakan nasional Turki yang memenangkan Perang Kemerdekaan Turki yang terjadi tahun 1919 sampai 1922 di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasya (kemudian diketahui sebagai Kemal Ataturk).  5. Bubarnya Kekhalifahan Kesultanan Utsmaniyah  Kemunduran daulah Turki Usmani ditandai dengan makin kuatnya kerajaan kerajaan di Eropa, hal ini disebabkan alasannya adalah lemahnya para penguasa dan kesemrawutan yang ditimbulkan oleh pasukan Inkisyariah serta bahaya dari kerajaan-kerajaan di Eropa.  Penguasa kala kemunduran ini antara lain Salim II, Murad III, Muhammad III, Ahmad I, Mustafa I, Utsman II, Murad IV, Ibrahim I, Muhammad IV, Sulaiman II, Ahmad II hingga terakhir masa kekuasan Abdul Hamid II. Pemerintahan daulah Usmani rampung pada 1909 Hijriah, dan kemudian betul-betul dihapuskan pada 1924 Hijriyah. Sebab utama penyebab runtuhnya Daulah Utsmaniyah 1. Kondisi Pemerintahan Yang Lemah dan Kemerosotan Akhlak Turki mulai mengalami kemunduruan sesudah terserang penyakit yang menyerang bangsa-bangsa besar sebelumnya, adalah : cinta dunia dan pola hidup mewah, perilaku iri hati, saling membenci, dan terjadinya penindasan. Pejabat pemerintahan terpuruk alasannya suap dan korupsi. Para wali dan pegawai tinggi memanfaatkan jabatannya untuk sekedar menggembirakan penguasa dan penumpuk harta. Begitu pula rakyat yang terus menerus tenggelam dalam kemewahan dan kesenangan hidup, meninggalkan pengertian nilai nilai agama. 2. Serangan dan Pertempuran Militer Dari Eropa Sebelum terjadinya Perang Dunia I yang menghancurkan Turki, upaya penyerangan dari Raja Eropa ke Turki bergotong-royong telah dimulai pada akhir kurun 16, dimana dikala itu keluar statement yang menyatakan bahwa : ”Sri Paus V, raja Perancis Philip dan republik Bunduqiyah setuju untuk menginformasikan perang ofensif dan defensif terhadap orang-orang Turki untuk merebut kembali wilayah-kawasan yang dikuasai Turki seperti Tunisia, Al-Jazair dan Taroblush”. Sejak itulah Turki melemah karena banyaknya peperangan yang terjadi antara mereka dan negara-negara Eropa. Puncak dari semua itu yaitu keterlibatan Turki dalam Perang Dunia I pada 2 Agustus 1914. Atas rencana bacin dari Mustafa Kamal, menjadikan Turki kehilangan segala-galanya, dimana militer penjajah kesannya memasuki Istambul. 3. Gerakan Oposisi Sekuler dan Nasionalis Selain serangan konspirasi dari luar, kekhalifahan Utsmaniyah juga menerima perlawanan oposisi dari organisasi sekuler dan nasionalis yang sempit, mirip Organisasi Wanita Turki dan Organisasi Persatuan dan Kemajuan yang dipelopori oleh Mustafa Kemal Ataturk. Dalam perjuangannya, mereka banyak melakukan pekerjaan sama dengan negara Eropa untuk mewujudkan impian mereka menghilangkan kekhalifahan. Puncaknya apa yang terjadi pada tahun 1909 Masehi, dengan alasan gerakan mogok massal, organisasi Persatuan dan Kesatuan berhasil memasuki Istambul, menyingkirkan khalifah Abdul Hamid II dan melucutinya dari pemerintahan dan keagamaan dan tinggal menjadi simbol belaka. Tidak cukup itu, pada 3 Maret 1924.  Badan legislatif mengangkat Mustafa Kamal selaku presiden Turki dan membubarkan khilafah Islamiyah. Tidak lama setelah itu, Khalifah Abdul Hamid dan keturunannya diusir dari Turki dan aset kekayaannya disita oleh Negara. Kesultanan Utsmaniyah dibubarkan tanggal 1 November 1922, dan Sultan terakhirnya ialah sultan Mehmed VI yang berkuasa sejak 1918 sampai 1922.  Sultan Mehmed VI, beliau meninggalkan negara ini (Turki) pada tanggal 17 November 1922. Kemudian Majelis Agung Nasional Turki mendeklarasikan berdirinya Republik Turki pada tanggal 29 Oktober 1923.  Kemudian kekhalifahan kesultanan Turki Utsmaniyah secara resmi dibubarkan pada tanggal 3 Maret 1924.  Itulah bahasan singkat ihwal aspek penyebab runtuhnya kesultanan Daulah Utsmaniyah pada 3 Maret 1924. Semoga ada faedah dan pelajaran untuk kita semua.  Sumber : Wikipedia
Sumber https://dadanby.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)